Mohon tunggu...
Suci Handayani Harjono
Suci Handayani Harjono Mohon Tunggu... penulis dan peneliti -

Ibu dengan 3 anak, suka menulis, sesekali meneliti dan fasilitasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tobat Setelah Menjadi Teroris, Keluarga Kunci untuk Menghindari Jeratan Kelompok Radikal

23 Oktober 2016   10:42 Diperbarui: 23 Oktober 2016   11:41 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: dmandey.com

“Keluarga adalah kekuatan luar biasa yang mendorong saya keluar dari kelompok teroris. Orangtua bisa menerima saya apa adanya” ujar Sofyan.

Untuk itu, Sofyan juga berpesan agar anak/ anggota keluarga terhindar dari ajakan  bergabung kedalam kelompok radikal, perlunya menjaga komunikasi dalam keluarga. Selain itu juga orangtua perlu menjaga kedekatan dengan anak. Pola komunikasi harus dijaga sehingga anak merasakan harus bercerita dan percaya dengan orangtua.  

Penting juga memberikan dan membiasakan anak untuk berdialog. Hal itu untuk  melatih anak berani mengeluarkan pendapat dan  menolak ajaran tertentu  jika ada yang dianggap tidak benar. Terakhir, membekali anak dengan pemahaman agama yang benar dan mengajarkan anak untuk menolak jika ada orang yang mencoba mempengaruhi dan mengajaknya bergabung dalam kelompok tertentu yang tidak sesuai dengan akidah, ajaran agama Islam.

Acara Dialog Isu Kekerasan dan Radikalisme Bersama Kolumnis Media, yang diselenggarakan BNPT
Acara Dialog Isu Kekerasan dan Radikalisme Bersama Kolumnis Media, yang diselenggarakan BNPT
Jika sudah terlanjur masuk ke dalam kelompok radikal, segera jauhkan anak dari komunitas barunya, memutuskan komunikasi dan kegiatan kelompoknya, rangkul kembali, dalam proses mengembalikan anak ke dalam keluarga, terimalah ia apa adanya, pungkasnya, dalamnya acara Dialog Isu Kekerasan dan Radikalisme Bersama Kolunis Media di Solo Raya, Sabtu (22/10/2016) di Hotel Best Western Premiere Solo Baru.**

_Solo, 23 Oktober 2016_

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun