Mohon tunggu...
Suci Handayani Harjono
Suci Handayani Harjono Mohon Tunggu... penulis dan peneliti -

Ibu dengan 3 anak, suka menulis, sesekali meneliti dan fasilitasi

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Inilah Penjegal Arcandra Tahar Jika Kembali Menjabat Menteri ESDM

12 September 2016   20:21 Diperbarui: 12 September 2016   20:29 3489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jika AT kembali menjabat Menteri ESDM, ia akan mengobrak-abrik kejanggalan dan kecurangan yang dilakukan masa berkuasanya AS . Seperti yang disampaikan  Luhut Panjaitan pada proyeksi 2017, Arcandra mampu menekan biaya perjalanan dinas hingga 15 persen.

Baru 20 hari menjabat saja AT banyak menemukan anggaran yang tidak efisien, apalagi jika AT lama menjabat Menteri ESDM. Kejanggalan, mark-up anggaran dan kontrak-kontrak karya dengan pihak lain akan terbuka dengan mudah.  Dan inilah yang bak hantu di siang bolong bagi gerombolan mafia migas dan orang-orang yang dalam  selama ini bekerja di dalam seputaran migas.

Benarkah demikian?

Tebak-tebak buah manggis, meskipun asal tebak tetapi bisa jadi ini mendekati persis. Kalau saya sih , YES, sepakat dengan nama-nama  yang disebutkan di atas dengan berbagai latar belakangnya sungguh masuk akal. Selain nama tersebut diatas,  tentunya masih ada lagi pesohor negeri ini  yang berpotensi dirugikan dengan kembalinya AT.

Tentunya ini menjadi  tantangan berat Jokowi jika ingin mengangkat kembali AT menjadi Menteri ESDM.  Jokowi akan di goyang-goyang dan direcoki terus selama masih menginginkan AT kembali. Memang bukan langkah yang mudah, tetapi saya berharap Jokowi tidak pantang surut langkahnya untuk mengilas langkah mafia migas yang menguras kekayaan alam Indonesia. Salah satu caranya dengan memanggil AT kembali.**

Sumber . http://redaksiindonesia.com/

_Solo, 12 September 2016_

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun