Ketiga, prestasi gemilang saat menjabat Menteri ESDM. Meskipun hanya dalam hitungan  20 hari menjabat Menteri ESDM mengantikan Sudirman Said (SS), tetapi AT sudah menorehkan sejumlah prestasi. Antara lain di bidang anggaran berhasil melakukan percepatan/akselerasi realisasi anggaran 2016: target >90%. Kemudian juga melakukan rasionalisasi perjalanan dinas (15%) RKAL 2017.
Untuk penghematan sejumlah proyek juga dilakukan misalnya untuk kasus Masela, AT berhasil menurunkan biaya dari angka USD 20 miliar menjadi USD 15 miliar. Penghematannya mencapai US$ 4,5 – 6,5 milyar (sekitar Rp 58 -84,5 trilyun).
Dengan kata lain, AT sukses melakukan penghematan di sejumlah proyek ESDM.
Selain itu, AT juga  mampu  mengoptimalkan sumur existing (sumur tua) minyak . Padahal dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, tidak ada temuan pemboran eksplorasi yang signifikan di Indonesia. Upaya  optimalisasi sumur tua untuk meningkatkan produksi minyak karena  produksi minyak nasional dalam 10 tahun terakhir tinggal sekitar 350 barrell per hari. Yang angka tersebut masih jauh dari harapan.
Keempat,  soal kapasitas menjabat menteri ESDM tidak diragukan lagi.  Kepakaran dan kemampuan AT dalam  bidang ESDM tidak diragukan lagi. Segudang pengalaman di AS sudah membuktikan hal tersebut. Hal itu juga diperkuat saat AT dipanggil dan dilantik menteri ESDM oleh presiden Jokowi. Tidak mungkin presiden memilih orang yang tidak mempunyai kapasitas untuk menangani ESDM
Kelima, AT juga relative netral , tidak membawa kepentingan parpol tertentu. AT seorang profesional, ia bekerja secara profesional. Ia tidak terikat, tidak mempunyai hutang budi dengan parpol manapun. Sebagai orang non parpol, AT akan bekerja tanpa beban harus ikut menghidupi parpol yang menaunginya. Ia tidak akan sungkan-sungkan mengambil kebijakan , meluruskan kebijakan yang belum tepat di masa lalu, sekaligus menyikat habis mafia migas yang selama ini rakus mengeruk aset bangsa. AT tidak akan pandangbulu, hanya kerja dan kerja demi kepentingan bangsa dan Negara.
Maka,  pilihan Jokowi untuk memberikan jabatan Menteri ESDM kepada AT sudah tepat. Biarkan parpol  terus berteriak  marah dan menyebarkan intrik, pak Jokowi  tidak usah pedulikan. Jangan sampai  putra bangsa  potensial seperti AT justru dihargai dan dimanfaatkan oleh pihak di luar bangsa Indonesia.  Selamat datang kembali ke Kementerian ESDM pak AT. **
_Solo, 10 September 2016_
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H