Mohon tunggu...
Suci Handayani Harjono
Suci Handayani Harjono Mohon Tunggu... penulis dan peneliti -

Ibu dengan 3 anak, suka menulis, sesekali meneliti dan fasilitasi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Alasan Berkunjung ke Museum Minyak Atsiri Tawangmangu Jawa Tengah

30 Agustus 2016   15:28 Diperbarui: 30 Agustus 2016   15:46 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ide mengembangkan sebuah museum  di era sekarang mungkin bukan ide yang terlalu gaul dan menjanjikan. Bukan tanpa alasan, karena museum identik  dengan  tempat serius yang dipenuhi dengan sejarah, benda kuno, cerita lama, dan tak lepas dari keilmuan. Jika bicara dari sisi bisnis, bisa jadi bukan bisnis yang menguntungkan. Dan bagi seorang pebisnis murni, tentunya akan berpikir berulang kali manakala ingin membuka usaha dengan mendirikan sebuah museum. Rasanya sulit  membuka bisnis yang prosfeknya belum jelas bahkan tidak terlalu cemerlang.

Tetapi hal itu tidak berlaku bagi Ibu Julia Ekajati, seorang perempuan pebisnis yang mengelola beragam bisnis di Solo dan merambah di nusantara. Pemilik Rumah Atsiri tersebut mempunyai visi cemerlang, tidak hanya sekedar berbisnis dengan orintasi profit semata tetapi juga mempunyai sisi humanis yang layak diacungi jempol.

Mengambil alih bekas pabrik minyak Atsiri yang berlokasi di Plumbon Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, ia  tidak hanya ingin mengelola bisnis pabrik peninggalan mantan Presiden Soekarno, tetapi juga ingin memadukan konsep pendidikan yang dikemas dalam wisata menarik menjadi wahana edukasi.

Bekas pabrik minyak atsiri  terbesar di Asia Tenggara ini tidak hanya akan mengingatkan kembali keperkasaan dan kejayaan proyek mercusuar Soekarno di tahun 1963, tetapi juga akan menumbuhkan kecintaan pada warisan budaya dan tentunya menyemai pengetahuan bagi generasi bangsa.

Museum minyak atsiri  saat ini dalam tahap renovasi dan akan segera di buka untuk umum, sebagai bagian dari wisata edukasi yang menawarkan sesuatu yang berbeda.

Tentunya Museum Minyak Atsiri akan dikemas dengan menarik sehingga tidak akan membuat pengunjung kecewa, tetapi sebaliknya akan semakin membuka wawasan tentang sepenggal sejarah bangsa yang sempat terserak, dan tentunya menambah pengetahuan.

Kenapa  masyarakat harus mengagendakan untuk berkunjung ke Museum Minyak Atsiri Tawangmangu ?

Pertama,  Berkunjung ke museum sekaligus berwisata keluarga . Letak museum ini  lain daripada yang lain. Museum Minyak Atsiri Tawangmangu (MMAT) berada di  Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, Indonesia, daerah pengunungan indah, segar dengan pemandangan yang memanjakan mata. Suasana pedesaan dan pengunungan akan menjadikan acara wisata keluarga menjadi lebih berkesan. Museum dengan luas lebih dari dua hectare ini juga dipenuhi dengan pemandangan indah. Pengunjung tidak hanya akan datang ke sebuah bangunan museum, tetapi juga bisa menikmati keindahan panorama yang membentang dari utara, selatan, barat dan timur, mengelilingi  MMAT.

Ditambah dengan fasilitas pendukung seperti  wisma/kamar keluarga, restaurant, coffe shop, liburan keluarga di jamin tidak akan mengecewakan.

Kedua, MMAT  menyediakan sejarah dan pengetahuan.  Musem ini menyajikan  sejarah tentang kejayaan pabrik  minyak atsiri  dari proses penelitian manafaat minyak atsiri, proses negosiasi presiden Soekarno sampai pendirian dan beroperasinya pabrik itu sendiri. Juga sejarah arsitektur.

Ketiga, MMAT  menyediakan wahana belajar bagi pengunjung terutama untuk anak-anak .  Menariknya, pengunjung bisa berkreasi   langsung, tidak hanya disuguhi dengan teori-teori tentang proses pembuatan minyak atsiri, tetapi bisa mencoba untuk meramu dan membuat minyak atsiri. Disediakan laboratorium  anak( kids lab) untuk menuntaskan rasa penasaran tersebut

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun