Mohon tunggu...
Suci Handayani Harjono
Suci Handayani Harjono Mohon Tunggu... penulis dan peneliti -

Ibu dengan 3 anak, suka menulis, sesekali meneliti dan fasilitasi

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Saat Nasib Jakarta di Tangan Megawati

26 Agustus 2016   12:39 Diperbarui: 26 Agustus 2016   12:56 1311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Strategi Ahok untuk terus mendekati dan merapat ke Megawati patut diacungi jempol. Ahok tahu persis, meskipun di internal PDIP terjadi pro  dan kontra terhadapnya, tetapi  jika Megawati berkehendak memilihnya, maka kontra yang ada tiada berguna.

Megawati  Penentu Nasib Jakarta

Megawati, adalah kunci dari pilihan PDIP. Megawati adalah suara penentu dari sekian suara dari bawah yang masuk ke telingga Megawati. Meskipun nantinya terjadi penolakan terhadap Ahok , tetapi toh semua itu tidak berguna jika Megawati punya pandangan lain tentang Ahok.

Maka, menurut saya Ahok tidak usah terlalu pusing untuk memikirkan penolakan internal PDIP terhadap dirinya. Biarkan saja  mereka berbusa-busa menyatakan berbagai alasan yang menjadi basis penolakan dirinya. Biarkan saja para elit politik mendebatkan  balon yang akan diusung. Menyodorkan Risma, atau calon lainnya. Yang jelas kata terakhir  yang akan menentukan  adalah titah dari Megawati.  Jadi biarkan mereka memperdebatkan pepesan kosong. Karena nama yang akan menjadi balon Gubernur DKI Jakarta  itu sejatinya  sudah ada di tangan Megawati.  Ia lah yang secara tidak langsung akan menentukan nasib Jakarta dalam 5 tahun di depan. Sehingga pilihan Megawati  diharapkan tidak salah,mau Ahok , Risma atau lainnya, monggo saja.  Semoga memilih yang terbaik untuk Jakarta.**

_Solo, 26 Agustus 2016_

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun