Saking bangganya, ia kerap memamerkan 'kehebatan'anaknya kepada tetangga. Â
"Bu, anak saya ini lho, sudah bisa cari uang sendiri. "
"Memang dapat uang dari mana? kan masih sekolah," tanya tetangga
"Wah anak sekarang pinter-pinter. Dia sekolah nyambi jualan flashdisk sama pulsa," pamernya dengan bangga.
Tanda-tanda Yang Patut Dicurigai. Kita sebagai orangtua tidak bisa lengah dan percaya 100 % kepada anak kita, meskipun anak kita pantas dipercayai. Meskipun sikap anak tidak selalu kelihatan dan mengundang kecurigaan.
Tetapi dengan pengalaman di atas, barangkali orangtua harus lebih waspada dan mengenali tanda-tanda anak jika mulai mengarah kepada hal-hal yang tidak diinginkan. Menurut teman yang kebetulan membuka konseling tentang anak-anak/remaja yang bersikap seperti itu, ada beberapa tanda yang patut dicurigai, yaitu:
Jika anak suka menyendiri di kamar. Anak tidak lagi mau berbaur dengan keluarga, memilih dan kelihatan nyaman berada di kamarnya, cenderung tidak bersahabat dengan anggota keluarga. Untuk itu orangtua patut memperhatikan ekstra dan mencari tahu apa yang telah terjadi, apa yang dilakukan anaknya tersebut.
Jika anak memasang password pada layar ponselnya. Sesekali orang tua perlu mengecek ponsel anaknya untuk memastikan apa isi ponsel tersebut. Karena sulit memantau materi apa saja yang diakses anak, secara berkala perlulah ponsel anak dilihat. Tetapi saat ponsel di kasih password, tentu tidak mudah untuk membukanya. Apalagi bagi orangtua yang tidak terlalu memahami tehnologi.
Saat menemukan ponsel dikasih password, orangtua patut menaruh curiga karena bisa jadi isi dari ponsel tersebut aneh-aneh. Dan ini terjadi juga di salah satu klien teman saya, yang membuat ibunya stress berat saat menemukan foto-foto tak senonoh di ponsel anaknya.
Jika anak bersikap mencurigakan. Perubahan sikap anak yang biasanya ceria, terbuka, komunikatif menjadi pendiam, menghindar, sulit diajak bicara atau bahkan tidak peduli dengan sekitarnya, bisa jadi anak sedang ada ‘masalah’. Selain itu, anak yang tidak biasanya mempunyai uang lebih, sekarang tidak lagi tergantung dengan orangtuanya, bisa ditelusuri. Apakah ia mendapatkan uang untuk memenuhi sebagian kebutuhannya dengan mencari pekerjaan sambilan yang  wajar, menghemat uang jajan atau ia melakukan hal-hal yang aneh seperti Bagus tadi.
Hal-hal di atas hanya sedikit pengalaman yang saya temukan, barangkali bisa bermanfaat bagi para orangtua. Meskipun kita tidak boleh mengekang anak, menaruh curiga berlebihan , tetapi juga tidak boleh melepaskan anak begitu saja. Ibaratnya, orangtua harus  bisa memegang anak seperti memegang layang-layang. Sesekali bisa bersikap lunak tetapi juga keras. Mengulur talinya pada saat yang tepat dan menarik talinya dengan kuat manakala angin mengombang-ambingkan dan siap membawa terbang layang-layang tersebut. Intinya kita harus fleksibel dan tetap waspadalah. Terimakasih.