Banyak publik terhenyak dan seolah tidak percaya jika nama seperti Prof Anies Baswedan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan termasuk salah satu menteri yang di reshuffle.
Publik menilai selama ini Prof Anies yang santun, pintar, berdedikasi di dunia pendidikan, ramah, baik kerja-kerjanya di Kabinet Kerja Joko Widodo (Jokowi). Sehingga ia jarang menjadi sorotan negative media. Pun mantan Rektor Universitas Paramadina ini tidak neko-neko sehingga rasanya tidak ada 'catatan' selama menjadi pembantu Jokowi.
Prestasi Prof Anies Baswedan
Anies Baswedan memang TOP, setidaknya itu menurut saya pribadi. Ia mengeluarkan ide-ide cemerlang, gagasan hebat, sejak belum menjabat sebagai menteri. Ia telah memprakarsai gerakan sosial ‘Indonesia Mengajar’. Bahkan gagasannya tersebut sejak beberapa tahun ini terus dilakukan di pelosok negeri , untuk saling berbagai pengetahuan kepada sesama anak bangsa tanpa pamrih. Ribuan orang dari berbagai profesi mau secara Cuma-Cuma meluangkan waktu untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan kepada anak-anak di sekolah di seluruh pelosok negeri.
Gagasan lainnya yang patut diacungi jempol adalah membiasakan anak membaca 15 menit sebelum mengikuti pelajaran di sekolah. Meskipun terpintas sederhana tetapi konsep besar ada di kebiasaan yang dihimbau untuk dilaksanakan di sekolah-sekolah. Anak di dorong mau membiasakan diri membaca sejak dini dan mengetahui banyak hal dari buku-buku yang bermanfaat.
Terobosan Anies lainnya saat menjadi Menteri Pendidikan danKebudayaan adalah gerakan orangtua mengantar anak di hari pertama sekolah. Anies mengharapkan kepedulian orang tua paling tidak mengantarkan akan di hari pertama sekolah agar anak menjadi lebih bersemangat mencari ilmu di sekolah. Selain menunjukkan komunikasi yang baik antara pihak sekolah dan orangtua dan kedua belah pihak sama-sama bertanggungjawab dalam urusan pendidikan anak.
Bahkan tahun ini, Anies juga mengeluarkan kebijakan untuk mencegah terjadinya kekerasan terulang pada saat Masa Orientasi Siswa(MOS) dengan mengeluarkan Permendikbud nomor 18 tahun 2016 tentang Pengenalan Sekolah Bagi Siswa Baru. Regulasi ini memuat salah satunya adanya larangan perploncoan dan tindak kekerasan saat MOS.
Apa 'Kesalahan' Prof Anies Sehingga Di Reshuffle?
Sekali lagi, barangkali anda seperti saya, ikut terheran-heran karena Prof Anies masuk dalam gerbong reshuffle tahap kedua ini. Dengan terobosan dan prestasi yang cukup baik seperti itu, kenapa Presiden tetap mereshuffle-nya?
Sesungguhnya saya sendiri tidak tahu penyebab dan alasan pastinya karena yang paling tahu pastinya Jokowi sendiri.
Tetapi pastinya Presiden mempunyai alasan yang kuat hingga menganti salah satu menterinya (yang terbaik setidaknya menurut saya pribadi). Terlepas, barangkali ada alasan politis yang terkait jatah kursi kabinet dll, sebagai orang awam saya mencoba mengulik ‘kekurangan’ Anies. Tentunya tidak ada gading yang tidak retak, setiap menteri Kabinet Kerja Jokowi pasti ada kekurangan.