[caption caption="foto : islamnkri.com"][/caption]Gonjang ganjing  kasus RS Sumber Waras  terus bergulir.  Publik menunggu harap-harap cemas saat Ahok diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), bertanya-tanya, penasaran apakah Ahok  nantinya terbukti terlibat dalam kasus Sumber waras atau tidak.  Ahok memang menjalani pemeriksaan di KPK terkait kasus dugaan penyelewengan dana pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras
Ketegangan semakin jelas, manakala Ahok juga  berbantahan dengan ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Harry Azhar Azis.  Ahok sempat mengeluarkan statement jika audit BPK ngaco. Ia menilai  pemeriksaan BPK  terhadap RS Sumber Waras, yang menyebutkan akibat penggelembungan, kerugian Negara sekitar Rp 191 miliar tidak dapat dipercaya. Â
Harry Azhar Azis meradang, ia menantang Ahok untuk membuktikan hasil laporan pemeriksaan audit investigasi pengadaan lahan di Rs Sumber Waras yang dikatakan ngaco tersebut.
Ia mengingatkan Ahok agar tidak berdebat di media tetapi kalau memang investigasi BPK di anggap ngaco, lebih baik di klarifikasikan di pengadilan. Disitulah nanti akan terbukti  apakah benar BPK ngaco atau tidak.
Publik terbelah, ada yang masih yakin bahwa Ahok tidak bersalah dalam kasus RS Sumber Waras tetapi ada juga yang mulai ragu-ragu mengingat banyak informasi yang berseliweran di media massa dan banyaknya beragam pendapat dari banyak pakar. Ada juga yang bersorak-sorak gembira manakala yakin kalau Ahok tidak akan bisa lepas dari jeratan KPK, bahkan tidak hanya sorak-sorak saja sudah menuding Ahok maling dan meminta KPK menahan Ahok.
Ketua BPK terseret  Panama Papers
BPK saat ini bisa dinilai telah mengalami kemajuan , saat ini BPK sedang garang-garangnya  melakukan audit dan memeriksa laporan laporan terkait anggaran keuangan pemerintah baik pusat maupun daerah. Salah satunya melakukan investigasi kasus RS Sumber Waras yang akhirnya melibatkan Ahok hingga diperiksa KPK.
Publik berharap kegarangan BPK akan terus dilakukan sehingga kasus-kasus  dugaaan korupsi, penyalahgunaan wewenang dan jabatan yang mungkin tidak terungkap, akan terbongkar.  Apalagi Harry Azhar  Azis terlihat berani dan  lantang untuk terus mendalami laporan keuangan sejumlah daerah
Tetapi, Â sayangnya, di tengah-tengah kegarangan BPK, kemarin ada kabar yang kurang mengenakan manakala Harry Azhar, ketua BPK diduga terkait dengan Panama Papers.
Setelah sejumlah pesohor negri ini tercatat dalam Panama Papers, ketua BPK ikut terseret namanya. Harry Azhar Azis tercatat menjadi pemilik perusahaan cangkang (sheel companies) di luar negeri, tepatnya di British Virgin Island.
Sangat kuat dugaan jika seseorang  (pejabat) mendirikan perusahaan di luar negri dan tidak mencatatkan kekayaan tersebut di dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara( LHKPN), ia terindikasi kuat menyembunyikan kekayaan dan menghindari pajak
Harry Azhar Aziz di duga memiliki perusahaan yang tercatat di Panamam Papers, bernama  Sheng Yue International Limited.Perusahaan tersebut  didirikan di yurisdiksi bebas pajak, yang diduga bertujuan menghindari pembayaran pajak kepada negara (lingkarannews.com)
Harry Azhar Aziz sempat  membantah Sheng Yue International Limited sebagai perusahaan offshore miliknya, tetapi belakangan ia mengakui kebenaran informasi tersebut. Perusahaan tersebut didirikan untuk memenuhi permintaan anaknya  yang memiliki pasangan WNA asal Chile. Ia bahkan sempat menjadi direktur  di Sheng Yue International Limited dari 2010 hingga Desember 2015.Karena terlalu sibuk, ia baru melepas jabatan sebagai direktur setahun setelah menjabat Ketua BPK.
Â
Akankah Mempengaruhi Kasus Sumber Waras ?
Informasi keterlibatan Harry Azhar  Azis dalam Panama Papers tersebut, sedikit banyak tentu mempengaruhi penilaian publik terhadap ketua BPK yang garang tersebut. Saat ia sendiri  membawa lembaganya untuk  ‘membersihkan’ pemerintah daerah  dan pusat dari hal-hal yang terindikasi korupsi, ia malah terindikasi segaja untuk menyembunyikan kekayaan dan menghindari pajak.
Desakan agar Harry Azhar Azis  mundur juga mulai bergema dari senayan. Pun ada desakan agar anggota DPR dan pejabat publik yang terserat dalam Panama Papers untuk mundur.
Publik kembali harap-harap cemas, akankah kasus RS Sumber Waras  bergulir terus atau jalan ditempat atau menjadi abu-abu misalnya ketua BPK mundur?  Atau benarkah tudingan Ahok jika BPK ngaco, karena indikasi ketuanya saja tidak jujur setelah menyembunyikan perusahaanya di luar negri?
Tetapi kita tentunya berharap, meskipun ketua BPK nantinya mundur karena terlibat  Panama Paper,  langkah-langkha maju BPK tidak akn terhenti. Demikian juga kasus RS Sumber Waras terus  diproses sehingga ada kejelasan. Karena jika berhenti, atau menjadi abu-abu, selain mempertaruhkan nama BPK, KPK,  juga Ahok  akan terancam tersandera kasus yang abu-abu tersebut. Kita Tunggu saja. **
_Solo, 13 April 2016_
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H