Mohon tunggu...
Suci Handayani Harjono
Suci Handayani Harjono Mohon Tunggu... penulis dan peneliti -

Ibu dengan 3 anak, suka menulis, sesekali meneliti dan fasilitasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Hilangnya Posko Penjemputan Jokowi

27 April 2015   11:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:38 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belum genap seminggu didirikan, posko penjemputan Presiden Joko Widodo yang didirikan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, tidak berlanjut. Hari Sabtu kemarin (25/4) posko di depan sekretarist BEM UNS terlihat sepi tidak ada aktivitas.

[caption id="attachment_363020" align="aligncenter" width="300" caption="Posko penjemputan Jokowi didirikan BEM UNS (foto. Berita Jateng)"][/caption]

Posko penjemputan yang diresmikan Rabu ( 22/4) dibuat guna menjaring relawan yang akan berangkat ke ibukota untuk membawa presiden pulang kampung. Mereka merasa pemerintahan Jokowi tidak mampu mengatasi permasalahan yang ada di negri ini. Harga bahan pokok melambung tinggi, nilai tukar rupiah melemah, pencabutan subsidi BBM dianggap kegagalan Jokowi. Selain masalah tersebut yang berat juga adalah masalah kisruh Polri-KPK yang berlarut-larut. Mereka memasang target merekrut seribu mahasiswa yang akan melakukan penjemputan presiden. Target mereka sebelum tanggal 20 Mei sudah berangkat ke Jakarta untuk menjemput Jokowi. Karena mereka satu kampung halaman dengan Presiden, maka merasa perlu menjemput Presiden untuk diajak pulang kampung dan melakukan dialog dengan para mahasiswa. Berbagai permasalahan yang timbul sejak Jokowi menjabat presiden diharapkan dapat didiskusikan dengan para mahasiswa.

[caption id="attachment_363022" align="aligncenter" width="300" caption="Atribut posko sudah tidak ada, aktivitas sepi (foto. Berita Intrik)"]

14301100021450605685
14301100021450605685
[/caption]

Tetapi entah kenapa, Sabtu kemarin spanduk posko penjemputan sudah tidak terpasang lagi di depan kantor BEM UNS. Sekretariat sepi tanpa aktivitas.

Barangkali mahasiswa perlu berpikir ulang untuk melakukan pengumpulan banyak orang menuju Jakarta. Selain membutuhkan waktu, tenaga dan dana yang tidak sedikit, saya kira tidak mudah mengumpulkan seribu mahasiswa relawan yang mau ke Jakarta. Mereka bisa saja mengirimkan utusan perwakilan BEM UNS untuk bertemu Jokowi. Toh presiden yang selama ini terbiasa mendengarkan aspirasi masyarakat sangat mungkin akan meluangkan waktu untuk berdialog dengan mahasiswa. Kalau sulit untuk menembus birokrasi untuk mengajukan jadwal pertemuan, ada tokoh2 alumni UNS yang sekarang menjabat sebagai orang kepercayaan Jokowi. Selama ini tokoh tersebut mudah dihubungi dan care dengan mahasiswa sehingga tidak terlalu khawatir aspirasi mereka tidak didengar dan disampaikan.***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun