Alfred Riedlpastilah sangat menyesal karena tidak mengunakan pemain dan strategi yang dimainkan kala Timnas melawan Laos. Seandainya pertandingan melawan Vietnam dan Filipina dengan strategi yang saat ini dimainkan, bisa jadi hasilnya tidak akan seperti ini.Berkali-kali Riedl terlihat geleng-geleng kepala meskipun anak asuhnya melesakkan beberapa golke gawang Laos. Pastinya Riedl menyesali keputusannya dalam dua pertandingan sebelumnya.
Pada pertandingan putaran terakhir di Grup A, Indonesia sukses membungkam Laos dengan kemenangan menyakinkan 5-1. Berjuang di bawah tekanan harus menang besar melawan Laos dan berharap Vietnam di kalahkan Filipina, membuat Timnas bangkit dari kekalahan sebelumnya. Selain itu pastinya karenarotasi pemain dan strategi yang berbeda yang dilakukan pelatih.
Melawan Laos, Riedl menurunkan formasi yang sebagian besar berbeda dengan dua permainan sebelumnya. Evan Dimas yang tidak dimainkan pada 2 pertandingan sebelumnya, malam ini diturunkan sebagai starter. Pun penjaga gawang Kurnia Meiga yang tampil mengecewakan digantikan I Made Wirawan. Gonzales dimainkan sejak menit awal. Demikian juga beberapa pemain yang sebelumnya hanya duduk dibangku cadangan, kali ini turun sejak awal.
Umpan-umpan pendek menjadi efektif karena semua gol tercipta berkat ketelatenan para pemain untuk menyusun serangan dengan umpan pendek yang terbukti efektif dan akurat. Beberapa kali Evan Dimas mampu mensuplai bola dan memberikan umpan akurat.Para pemain cukup disiplin dan rapi dalam membangun serangan. Evan Dimas membuka asa dengan gol perdana dimenit kedelapan, yang disusul gol Ramdhani Lestahulu dimenit ke duapuluh. Dan disusul tiga gol lainnya. Laos hanya mampu membuat satu gol balasan lewat titik pinalti.
Meskipun bisa mengelontorkan 5 gol, tetapi kalau diperhatikan, para pemain mulai kedodoran dibabak kedua. Bermain dengan 10 pemain, membuat pemain Timnas cepat kecapaian. Beberapa kali para pemain terlihat kurang gesit, jalan santai dan semangat turun. Yang memprihatinkan, para pemain belakang kurang disiplin sehingga beberapakali Laos mampu menembus pertahanan Timnas. Hanya keberuntungan saja yang membuat gawang I Made Wirawan tidak kebobolan lagi. Karena permainan Laos tidak begitu bagus. Bola sudah didepan gawang Indonesia, tetapi seringkali luputmasuk ke gawang.
Dan beginilah akhir dari keikutsertaan Timnas di ajang piala AFF 2014. Gagal lolos. Lengkaplah sudah Timnas 3 kali gagal lolos dari fase grup, seperti kegagalan tahun 2007, 2012 dan saat ini 2014.
Nasi sudah menjadi bubur Riedl!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H