Mohon tunggu...
suci ayu
suci ayu Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kampus Ponorogo Gagas Seminar Nasional 2016

28 November 2016   16:00 Diperbarui: 28 November 2016   16:02 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Ponorogo- Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Ponorogo tidak main-main berdayakan masyarakat di kota reog. Ini dibuktikan lewat budaya literasi (baca-tulis), kompetensi dan prestasi untuk generasi Ponorogo. Seperti terlihat di Jalan Ir. H. Juanda Ponorogo, Tambak Kemangi Resort, Sabtu (26/11).

Salah satu kampus swasta di Ponorogo itu,  menggelar Seminar Nasional 2016. Seminar kali ini, bertemakan Pendidikan Literasi, Karakter, dan Kearifan Lokal. Acara tersebut sebagai rangkaian program kampus literasi, sekaligus peringatan Hari Ulang Tahun Guru Nasional. Tujuannya untuk memotivasi masyarakat Ponorogo, khususnya guru dan mahasiswa.

Acara yang diikuti ratusan peserta dari kalangan guru dan mahasiswa Ponorogo terasa istimewa. Karena acara itu mendatangkan pembicara hebat, Prof. Dr. Djoko Saryono dari Universitas Negeri Malang sekaligus Staf Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta, juga Prof. Dr. Setya Yuwana Sudikan M.A, guru besar FBS Universitas Negeri Surabaya.

Melalui acara hasil kerjasama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo. Dr. H. Kasnadi, M. Pd, selaku Ketua STKIP PGRI Ponorogo, menyampaikan tujuan program literasi adalah menumbuhkan kesadaran literasi kepada anak didik, baik SD, SMP, dan SMA sederajat. Selain itu, juga memotivasi anak didik dalam dunia membaca dan menulis.

“Kesempatan ini adalah kesempatan bahagia. Kami mendatangkan pakar literasi, pakar karakter, juga pakar kearifan lokal. Untuk itu, silahkan sharing, berbagi pengalaman, juga bertanya persoalan literasi,” ungkapnya.

Dr. Sumani, M. Pd, Sekertaris Kwarcab Ponorogo juga menambahkan, program literasi ini sesuai dengan salah satu visi-misi kabupaten Ponorogo, yakni lebih maju, berbudaya, dan religius.

“Saya sangat mendukung dan berterimakasih kepada kampus STKIP PGRI Ponorogo telah mengadakan sekolah literasi. Sebab, mendidik laki-laki akan melahirkan laki-laki terdidik. Mendidik wanita akan melahirkan wanita terdidik,” ujarnya saat sambutan sebagai keynote speaker Seminar Nasional 2016.

Lebih lanjutnya, dia berharap ke depannya semoga generasi Ponorogo menjadi generasi terdidik. Tidak cerdas dalam akademik saja, tetapi juga solah bowo dan anggah-ungguh.

“Semoga berharap, nantinya setiap sekolah beraroma literasi, seperti di setiap sudut ruang harus ada buku,” himbau Tutut Erlina selaku Kepala Dinas Pendidikan kabupaten Ponorogo.

Seminar Nasional ini, juga tidak tanggung-tanggung memberdayakan masyarakat. Bagi peserta kalangan guru, selain mendapatkan fasilitas snack, makan siang, sertifikat, juga mendapatkan buku gratis.

“Alhamdulillah, selain mendapat ilmu saya juga memeroleh dua buku gratis. Terimakasih kampus literasi, semoga semakin sukses dalam mendidik generasi penulis,” gagas Ahmad Nur Edi, salah satu peserta Seminar Nasional

Setelah acara seminar selesai, dilanjutkan dengan pembagian buku gratis ‘Jembatan Makna yang Terbuka’ karya mahasiswa angkatan 2012. Kemudian, dilanjutkan foto bersama pembicara hebat itu.* (Red/Suci).

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun