Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Diam dalam Bijak, Tenang dalam Damai

18 Januari 2025   21:47 Diperbarui: 18 Januari 2025   21:47 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diam dalam Bijak, Tenang dalam Damai

 

Kala suara dalam kata-kata tajam membawa sengketa
Aku memilih bungkam tanpa cela
Memilih memeluk sunyi
Menganyam tenang dari riuh hati
Bukan karena takut kalah atau menyerah
Tapi menjaga jiwa tetap utuh, tetap menyala indah dan berkah

Diamku adalah tameng, bukan kekosongan
menahan kata yang bisa menyulut bara
Mencari makna di balik gaduh
Sikap bijak dari hati yang bertahan
menyelamatkan damai yang hampir pudar.

Tenang menjadi pelipur resah
Menenangkan hati yang hampir lelah
Bahwa tidak semua hal perlu dijawab
Ada masa untuk  menunduk rendah
Berusaha menghapus keruh yang menodai harapan
Dan memetik hikmah dari yang terserak

Dalam diam kutemukan makna sebuah pelajaran
Bahwa tenang tak berarti aku menyerah
Tapi mencapai kedamaian perlu keberanian
Seperti menahan api dengan air
Menghapus jejak amarah
Dan menggantinya dengan cahaya mengalir

Maka kuizinkan aku bertahan
Memilih diam tanpa dendam, teduh dalam arti,
menyemai kasih meski tersembunyi
di sana aku rasakan makna sejati
bahwa kemenangan sejati bukan di suara tinggi,
tapi di hati tetap suci dan damai

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun