Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Masa Liburan Sekolah merupakan Momen Tepat Menanamkan Growth Mindset Demi Masa Depan Anak

3 Januari 2025   14:57 Diperbarui: 3 Januari 2025   14:57 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi piknik bersama keluarga. (Dok. Shutterstock/ Jack Frog)

Masa Liburan Sekolah merupakan Momen Tepat  Menanamkan Growth Mindset Demi Masa Depan Anak

Setelah anak melewati tantangan menyelesaikan penilaian semester dan mendengar segala kelemahan dan kelebihan dari wali kelas bersama orang tua. Ada yang bahagia karena mendapatkan nilai sesuai ekspektasi dan ada juga menelan kecewa karena usaha yang dilakukan selama ini tidak membuahkan hasil. Kekecewaan terkadang menjadi masalah yang mengusik pikirannya hingga menurunkan semangat menyambut tantangan.

          Padahal dalam dunia yang senantiasa terus berubah dan penuh tantangan ini diperlukkan kemampuan adaptif dengan terus belajar untuk menjadi terampil dalam menyelesaikan segala masalah yang menerpa. Apalagi tantangan setiap zaman berbeda-beda dan tidaklah sama sehingga diperlukan pola pikir bertumbuh (growth mindset). Pola pikir ini dapat membantu memberikan stimulus rasa percaya diri hingga melahirkan kecerdasan dan kemampuan yang dapat diupayakan dengan usaha, dedikasi, dan pembelajaran.

          Untuk mengatasi segala masalah belajar yang belum sesuai harapan perlu peran orang tua dalam menumbuhkan pola pikir bertumbuh (growth mindset) pada anak. Apalagi anak merupakan investasi jangka panjang dalam menyambut masa depannya sehingga diperlukan upaya secara optimal. Agar tidak menimbulkan masalah dan tekanan maka orang tua dapat memanfaatkan momen tertentu. Salah satunya masa liburan.

          Terkadang banyak anak menganggap masa liburan untuk bersantai untuk melepas segala penat dari rutinitas belajar yang terkadang menjemukan. Di sisi lain, momen liburan ini merupakan peluang yang berharga yang dapat digunakan oleh orang tua dalam menanamkan pola pikir bertumbuh (growth mindset) pada anak. Melalui pendekatan yang tepat dengan pemilihan pemantik yang menyenangkan yang disesuaikan dengan momen yang dilihat maka menjadikan pendekatan yang baik dalam membangun karakter dan keterampilan yang dapat membantu mendukung masa depan buah hati tercinta.

          Selain itu, masa liburan merupakan momen bagi anak untuk mengeksplorasi, melakukan refleksi, dan belajar hal-hal baru yang lebih menyenangkan. tak heran ini merupakan momen yang tepat yang dimanfaatkan oleh orang tua dalam membangunkan semangat kembali yang sempat beberapa waktu yang lalu akibat pencapaian tujuan yang belum sesuai harapan. Dengan pemanfaatkan momen liburan setidaknya orang tua menyelipkan kepercayaan diri, ketangguhan dalam mengatasi kegagalan, dan semangat berusaha belajar lebih giat dengan beberapa strategi yang lebih menantang.

          Mengapa orang tua perlu menanamkan growth mindset pada anak? Jika kita telusuri pengalaman kita masa anak-anak tentu perlu stimulus untuk bangkit dari rasa kecewa atau kegagalan. Ada anak yang mampu bangun dan menata diri dan ada pula perlu bantuan orang di sekitarnya terutama orang tuanya yang lebih paham dengan psikologis anak. Pola pikir bertumbuh/growth mindset ialah suatu keyakinan bahwa kemampuan dan kecerdasan seorang anak bisa berkembang melalui suatu usaha, belajar, dan ketekunan. Melalui penanaman pola pikir ini setidaknya anak memiliki bekal lebih percaya diri, tangguh, dan berani menerima kenyataan hidup untuk menyapa tantangan ke depan.

          Jika anak yang memerlukan bantuan ini dibiarkan saja tanpa bantuan orang di sekitanya maka dapat memiliki pola pikir negatif/fixed mindset yang merupakan pola pikir yang melahirkan suatu kepercayaan pada anak akan kemampuan, bakat, dan kecerdasan yang dimiliki adalah bawaan sejak lahir dan tak mungkin bisa diubah. Jika pola pikir ini dimiliki anak maka anak cenderung memiliki keterbatasan  tertentu dan sulit berkembang lebih jauh. Dengan begitu, anak akan cenderung takut gagal dan kurang mencoba hal baru.

          Dengan begitu, di sinilah peran orang tua yang memanfaatkan masa liburan dalam menanamkan pola pikir bertumbuh pada anak karena ada beberapa alasan yakni

  • Masa liburan adalah suasana santai dalam pembelajaran yang menyenangkan. masa liburan memberikan suasana bebas tanpa tekanan ideal dalam pembelajaran. Anak-anak dapat belajar dengan cara yang lebih nyaman dan kreatif tanpa dihantui rasa cemas akam nilai.
  • Momen mengeksplorasi hal baru. Masa liburan dapat disibukkan dengan kegiatan baru misalnya berolahraga, berwisata ke tempat baru, atau menggeluti bidang seni dan lainnya. Kegiatannya setidaknya mengajarkan kepada anak agar belajar keluar dari zona nyaman dan belajar menghadapi tantangan. Orang tua dapat memanfaatkan momen di depannya untuk diberikan kepada anak agar anak dapat berpikir kritis misalnya menyaksikan tukang kebersihan yang berjasa membersihkan tempat wisata. Dari tukang kebersihan dapat diselipkan ketekunan dan kesabaran menghadapi tantangan pengunjung yang unik-unik yang dapat membuatnya emosi.
  • Mengajarkan pentingnya usaha dalam momen liburan. Masa liburan banyak momen yang dapat diajarkan kepada anak tentang suatu keberhasilan memerlukan usaha keras misalnya tukang sapu tadi bagaimana upaya untuk tetap menjaga kebersihan meskipun yang datang tingkat kesadarannya bermancam-macam. Di sinilah proses kreatif yang mengajarkan bahwa proses belajar sangat penting dalam pencapaian suatu tujuan.

Dari alasan tersebut setidaknya membuka mindset orang tua untuk menyiapkan masa depan anak sehingga orang tua akan mencari berbagai cara untuk menanamkan growth mindset selama liburan, misalnya

  • Mengajak anak mencoba hal baru. Momen liburan dapat dimanfaatkan untuk mengekplorasi kegiatan yang belum pernah anak coba. Misalnya anak belajar memasak khas daerah yang pernah dikunjungi, menawarkan workshop seni, bakat atau menjelajahi alam, berkemah, dan sebagainya. Dari kegiatan tersebut setidaknya anak belajar dari pengalaman termasuk kemungkinan kegagalan yang mungkin terjadi. Orang tua perlu mendengarkan hasil kisahnya sebagai bahan evaluasi.
  • Memberikan pujian atas usahanya bukan hasil akhirnya. Setelah anak mencoba hal-hal baru maka fokus orang tua adalah menghargai usahanya dalam menjawab segala tantangan. Katakan dengan penuh keyakinan "Kau sudah keren mau mencoba" dan usahakan jangan mengevaluasi hasil akhir. Hal ini akan memberikan pembelajaran pada anak bahwa kita termasuk anak perlu pemahaman bahwa usaha jauh lebih penting daripada hasil instan.
  • Menceritakan kisah-kisah inspiratif. Momen liburan tak selalu jalan-jalan mewah, tapi setiap momen indah dapat diciptakan. Di saat itulah kita dapat memanfaatkan waktu luang guna berbagi cerita mengenai tokoh-tokoh yang berhasil melalui ketekunan dan kerja keras. Dengan begitu, anak dapat terinspirasi untuk mengembangkan pola pikir bertumbuh pada dirinya.
  • Menggunakan permainan edukatif. Masa liburan adalah momen berkumpul dengan keluarga tercinta. Banyak momen yang dapat diciptakan salah satunya memanfaatkan permainan edukatif seperti permainan strategi, teka-teki, atau proyek kreatif misalnya membuat kerajinan tangan yang dapat mendorong  anak belajar memecahkan masalah dengan melihat kegagalan sebagai bagian dari proses belajar.
  • Melakukan refleksi. Kegiatan refleksi memang perlu di setiap kegiatan untuk melihat dan menilai apa yang telah dilakukan tentang apa yang telah dipelajari, tantangan yang menyapa dan mengatasinya, perasaannya, dan bagaimana rencana berikutnya baik dalam bentuk tulisan atau secara langsung disampaikan kepada orang tua sehingga orang tua dapat memberikan umpan balik dan motivasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun