Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Menciptakan Budaya Positif yang Melekat dalam Diri Murid, Bukan Hanya Dibiasakan

1 Desember 2024   22:44 Diperbarui: 3 Desember 2024   16:54 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menciptakan Budaya Positif yang Melekat dalam Diri Murid. (Foto: Dokumentasi Pribadi/edited)

Untuk mewujudkan hal tersebut perlu murid diajarkan pembiasaan baik misalnya membuang sampah pada tempatnya, menggunakan bahasa sopan saat berbicara, menjaga kebersihan, dan sebagainya. kegiatan tersebut perlu diulang-ulang agar menjadi suatu kebiasaan baik dan tak mudah pudar apabila tanpa pengawasan atau karena adanya situasi mendukung. 

Untuk itu perlunya kesadaran yang mendukung guna memahami lebih tidak sekadar pembiasaan perilaku. Jika kesadaran murid baik mengenai alasan dan nilai di balik penerapan budaya positif maka murid melakukannya tanpa paksaaan dan penuh tanggung jawab. 

Dengan begitu, kesadaran yang lahir dari hati dapat menciptakan internalisasi nilai yang akan terus melekat tanpa harus adanya dorongan dari eksternal tapi dorongan dari diri sendiri (internal).

Untuk mewujudkan suatu budaya positif yang melekat tidaklah mudah. Perlu adanya strategi dan evaluasi secara berkesinambungan, yakni menanamkan nilai melalui pendidikan karakter. 

Gambar Persiapan gotong royong membersihkan kelas, sumber dokumen pribadi kelas X-5 Smaga 2024/Foto: Dok. pribadi
Gambar Persiapan gotong royong membersihkan kelas, sumber dokumen pribadi kelas X-5 Smaga 2024/Foto: Dok. pribadi

Pendidikan karakter merupakan bagian dari integral dari kurikulum. Penerapannya tidak sekadar mengajarkan apa yang mesti dilakukan oleh murid tapi mengapa menerapkan karakter tersebut penting. 

Apalagi murid memahami sebuah nilai dari karakter tersebut misalnya kejujuran, tanggung jawab, empati, dan lainnya maka murid lebih enjoi menerapkan dengan kesadaran diri.

Selain itu, strategi yang lainnya yakni keteldanan guru dan juga orang tua sebagai role model utama bagi murid. Keteladanan dari guru dan orang tua secara konsisten dan komitmen maka murid akan meniru tanpa harus melalui sebuah intruksi sehingga dampaknya perilaku baik akan terwujud. 

Untuk itu, perlunya guru mengajak murid untuk merenungkan tindakan dan manfaatnya bagi orang di sekitarnya. Renungan tersebut bisa sebagai bentuk refleksi yang membantu murid menyadari pentingnya nilai-nilai yang diterapkannya.

Strategi yang lainnya yakni lingkungan yang mendukung misalnya memberikan penghargaan kepada murid yang berperilaku baik baik melalui ucapan atau hadiah, hubungan yang harmonis warga sekolah, dan lainnya. Dukungan dari lingkungan maka dapat menguatkan pesan yang ingin disampaikan.

Tak hanya lingkungan yang mendukung, guru perlu melibatkan murid dalam pembuatan aturan kelas sehingga mereka akan memiliki dan cenderung mematuhi dengan penuh kesadaran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun