Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Lingkungan Sekolah Inklusif sebagai Kunci Sukses Pengembangan Kepemimpinan Murid

17 November 2024   22:11 Diperbarui: 17 November 2024   22:20 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membuka peluang setara dalam berkembang

Setiap murid mempunyai keunikan masing-masing. Dengan keunikan tersebut merupakan potensi yang patut dimunculkan oleh guru sehingga murid merasa memiliki akses yang sama tanpa adanya deskriminasi terhadap program kepemimpinan di sekolah baik dalam kegiatan pembelajaran, ekstrakurikuler, peran di organisasi, proyek sekolah, dan sebagainya. Hal ini berarti setiap murid dapat mengasah kemampuan diri tanpa hambatan yang mematahkan harapannya.

Menumbuhkan rasa percaya diri

Terkadang untuk menjadi percaya diri tak mudah. Perlu dipaksa dan dilatih agar bijak dalam mengambil inisiatif, mencoba hal-hal baru, menumbuhkan daya kreativitas lainnya sebagai pemimpin teman-temannya dalam kegiatan. Untuk itu, kehadiran lingkungan  mendukung sangat penting dalam memupuk rasa percaya diri untuk terus mencoba hal baru meskipun banyak kegagalan namun dukungan itu yang membuatnya tak putus asa dan terus berefleksi dan evaluasi untuk terus memperbaiki kualitas diri.

Mendorong kolaborasi

Lingkungan inklusif yang ada di sekolah dapat mengajarkan pada murid untuk bekerja sama dalam tim yang beragam. Sehingga kemampuan dalam memimpin kelompok yang heterogen merupakan keterampilan kepemimpinan yang tak mudah dan memerlukan tekad dan semangat yang kuat guna melejitkan potensi kepemimpinan sehingga dapat siap menyambut era global saat ini.

Dalam mewujudkan dukungan linkungan inklusif tak lepas dari peran guru dalam membangun kepemimpinan murid sehingga dampaknya dapat dirasakan oleh murid di masa depan minimal dapat memimpin dirinya sendiri. Lalu, peran guru yang bagaimana yang diharapkan murid dalam menggali potensi kepemimpinannya , yakni

  •  Menjadi teladan yang baik. Sesuai ungkapan dari tokoh endidpikan KHD yang menyebutkan "Ingarso Sung tulodo yang berarti di depan memberi contoh. Dari cara yang guru kreatif yang tercermin dalam kegiatan sehari-hari dalam menghadapi tantangan, mengambil keputusan dengan bijak, dan cara guru berinteraksi dengan orang sekitarnya dapat memberikan pelajaran bagi murid mengenai pola kepemimpinan. Hal ini menjadikan guru tersebut dapat menunjukkan dirinya memiliki sikap empati, integritas, loyalitas, dan sebagainya yang dapat menginspirasi murid untuk mencontoh perilaku guru tersebut.
  • Mengenali potensi murid. Guru pada awal semester sebelum melaksanakan KBM perlu melakukan pemetaan bakat dan minat sehingga dapat menggambarkan potensi yang dimiliki setiap murid. Dengan analisis tersebut guru mudah mengembangkan sesuai bakat yang dimiliki dan memberikan dorongan yang tepat agar potensinya bekembang menjadi keterampilan kepemimpinan yang kuat.
  • Membimbing murid dalam mengambil inisiatif. Tidak semua murid memiliki inisiatif untuk mencoba hal baru. Ada yang perlu dibimbing dan diarahkan agar dapat merasakan pengalaman dalam memimpin suatu proyeks tertentu apakah perannya sebagai koordinator agar kesempatan ini dapat menguatkan karakter baik berkembang.
  • Memberikan umpan balik yang konstruktif. Setiap kegiatan yang dijalankan murid tentu ada gagal dan berhasilnya. Dari kegagalan dan keberhasilan, maka guru semestinya memberikan umpan balik yang konstruktif dalam memahami kekuatan sekaligus dapat memperbaiki kelemahan. Dengan umpan balik, murid belajar mengevaluasi diri atas ketercapaian dan belajar untuk perbaikan menuju harapan sesuai tujuan.

Dalam mewujudkan peran tersebut, guru perlu melakukan proses pembentukan pemimpin dari hal-hal kecil menuju hal-hal besar yang berdampak. Dengan menganalisis potensi dan kelemahan seperti murid yang pemalu dicoba menjadi pemimpin diskusi kelompok. Sementara potensi murid yang aktif dapat dijadikan mentor sebaya untuk membantu kesulitan belajar temannya, dan sebagainya. Itulah salah satu dukungan sekolah di antaranya sehingga guru dan sekolah dapat menjalankan proses belajar yang bermakna dan terarah.

Selain peran guru, maka sekolah perlu menyiapkan strategi dalam menciptakan lingkungan sekolah yangh inklusif yang menumbuhkan kepemimpinan murid. Dengan pemetaan dari bakat minat maka pihak sekolah dapat menerapkan strategi sesuai kebutuhan masa depan dengan memberikan pelatihan kepada guru, menyediakan program kepemimpinan yang berbasis kolaborasi, mendukung murid berkebutuhan khusus, merayakan keberadaan di sekolah, menyediakan program kepemimpinan, memberikan apresiatif prestasi murid, memasukan nilai-nilai kepemimpinan dalam kurikulum, dan menyediakan ruang refleksi dan umpan balik guna sebagai strategi memperbaiki strategi inklusif dan mendukung pengembangan kepemimpinan murid.

Dengan demikian, betapa penting peranan dukungan sekolah inklusif sebagai kunci dalam menciptakan sosok pemimpin masa depan yang peduli, tanggung jawab, tangguh, dan siap menyambut tantangan yang menyapa. Sekolah perlu memberikan peluang yang sama pada semua murid untuk belajar menjadi pemimpin sehingga kelak banyak murid menjadi pemimpin tidak hanya cerdas akademik tapi memiliki integritas tinggi. Mari kuatkan tekad Bersama dalam mewujdukan sekolah inklusif agar setiap murid memiliki kesempatan menjadi pemimpin sejati di masa mendatang.

sumber modul penggerak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun