Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menangislah

16 September 2024   06:26 Diperbarui: 16 September 2024   06:31 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi menangis(Shutterstock)

    Menangislah

       Menangislah

Saat beban yang kau tanggung terasa begitu berat

Tak perlu kau merasa kuat di hadapan semua orang

Jangan takut kau tampak lemah

Sebab, air matamubukanlah tanda runtuhnya jiwamu

Ia seperti hujan penghapus lara

Membersihkan kepedihan yang tak mampu terucap

Menangislah biar di dada terasa lega

Tumpahkan suatu hal yang selama kau sembunyikan

Dia datang sebagai penolong pelepas penat dalam diam

Dia menjadi kekuatan untuk membersihkan kepedihan

Menangislah, jangan kau larut

Tetesan airmatamu mengajarkan tentang jeda

Kadang jiwa perlu istirahat agar kembali tegak

Laksana hujan memberikan harapan pada tanah yang kering

Memberikan kejutan keindahan laksana sebuah pelangi

Hiruplah napas panjang

badai berliku perlahan menepi

kini langit cerah menyambut harapan

Sambutlah dengan senyuman penuh keyakinan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun