Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Harapanku Tak Pernah Pudar

4 September 2024   21:43 Diperbarui: 4 September 2024   21:45 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                                                                                                           yang diambil dari kompas.com

Harapanku Tak Pernah Pudar

Di kesunyian malam tak bertepi

Kucurahkan segala asa melalui untaian doa

Meski luka dan kecewa yang kau torehkan berulang kali

Namun tak memadamkan harapanku yang mulai meredup

Dulu aku berharap engkau menjadi sandaran

Saat lelah aku melangkah

Menjadi tumpuan di saat aku mulai rapuh

Tapi sayang, itu semua hanya sebuah ilusi belaka

Seiring dengan waktu

Rasa itu sudah tak sama seperti dulu

Meski kucoba menguatkan

Namun aku gagal dan gagal lagi

Rasa percaya itu mulai terkikis, tak seutuh seperti dulu

Aku percaya bahwa harapan yang kupanjatkan melalui doa

Tuhan tak pernah mengabaikan

Semoga di sisa waktu yang ada

Ada kejutan indah yang datang menyapa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun