Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membangun Lingkungan Belajar Positif dengan Mengenali 5 Kebutuhan Dasar Murid

24 Agustus 2024   09:04 Diperbarui: 25 Agustus 2024   08:04 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membangun Lingkungan Belajar Positif dengan Mengenali 5 Kebutuhan Dasar Murid

Dalam lingkungan pendidikan, guru perlu menciptakan lingkungan belajar yang positif. Lingkungan belajar yang positif merupakan kunci yang memastikan murid bisa berkembang dengan baik dalam hal akademis maupun sosial emosionalnya. Salah satu cara yang dapat diterapkan dalam  mengenali segala akar permasalahan murid dengan cara memenuhi kebutuhan lima dasar manusia. Jika kebutuhan dasar manusia terpenuhi dengan baik maka murid akan termotivasi untuk terlibat dan berprestasi sehingga permasalahan dapat diminimalisasi.

Namun, jika kita sebagai guru bila dihadapkan oleh suatu kasus permasalahan murid maka kita tidak diperkenankan untuk melakukan tindakan hukuman. Tapi kita bisa menelusuri bahwa suatu perilaku mempunyai tujuan tertentu. Begitu halnya murid yang sedang melakukan untuk memperoleh apa yang diinginkan. Saat murid sedang berperilaku yang membuat kita sedikit 'tergelitik' sebenarnya murid berusaha mendapatkan apa yang diinginkan atau sedang memenuhi kebutuhan dasarnya.

Lalu apa saja kebutuhan dasar manusia? Kebutuhan dasar manusia adalah kebutuhan bertahan hidup, mendapatkan kasih sayang dan rasa diterima, memperoleh kebebasan, memperoleh kesenangan, dan penguasaan. Dari 5 dasar kebutuhan manusia inilah dapat kita temukan atau digali dari permasalahan anak barangkali murid gagal memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga melakukan perbuatan yang bertentangan dengan nilai kebaikan atau melanggar peraturan atau kesepakatan kelas.

Kebutuhan bertahan hidup

Kebutuhan bertahan hidup merupakan kebutuhan yang berhubungan dengan fisiologis seperti rumah, makan, kesehatan, dan sebagainya. Kebutuhan ini menjadi kebutuhan mendasar yang perlu dipenuhi karena berhubungan dengan kebutuhan fisik dan begitu halnya dengan psikologis seperti kebutuhan akan perasaan aman.

Kebutuhan kasih sayang dan rasa diterima

Kebutuhan kasih sayang dan rasa diterima termasuk dalam kebutuhan psikologis. Biasanya murid yang belum memperoleh kasih sayang dari keluarga seringkali membuat sesuatu perilaku yang menarik orang di sekelilingnya untuk memperhatikan. Tingkahnya ada saja yang membuat kita terkadang bersabar. Tapi sejatinya jika ditelesuri ternyata beban hidupnya juga luar biasa. Apalagi keluarganya tak pernah bertanya apa yang dilakukannya. Jadi, dengan mengenali kebutuhan ini kita tahu apa kebutuhan murid yang belum dipenuhi sehingga kita sebagai guru dapat berusaha semampu kita untuk menjadi orang tua yang berusaha memenuhi kebutuhan kasih sayang.

Kebutuhan kasih sayang dan diterima seperti kebutuhan akan hubungan dan koneksi sosial, kebutuhan untuk memberi, menerima kasih sayang, dan kebutuhan untuk merasa menjadi bagian dari suatu kelompok. Selain itu, kebutuhan ini seperti kemauan untuk terhubung dengan orang lain misalnya teman, keluarga, dan sebagainya yang tetap terhubung. Murid yang belum mempunyai kebutuhan dasar kasih sayang dan rasa diterima yang tinggi pada umumnya ingin berusaha disukai dan diterima oleh lingkungannya. Murid akrab dengan orang tuanya dan mau belajar dengan gurunya karena ada rasa suka. Bagi murid, teman sebaya sangatlah penting sehingga bisa bekerja secara kelompok.

Kebutuhan penguasaan (kebutuhan pengakuan atas kemampuan)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun