Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Segitiga Restitusi, Pendekatan Humanis dalam Menangani Tantangan Murid di Kelas

11 Agustus 2024   14:19 Diperbarui: 11 Agustus 2024   14:25 1130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Segitiga restitusi adalah suatu pendekatan yang dikembangkan oleh Diane Gossen, seorang psikolog asal Kanada. Pendekatan dini didasarkan prinsip  bahwa setiap tindakan atau perilaku yang salah adalah kesempatan/peluang untuk  belajar bukan untuk dihukum. Dengan restitusi setidaknya guru mengajak murid menyadari kesalahannya, memahami dampaknya, lalu mengajak melakukan perbaikan demi mengembalikan keadaan lebih baik dari sebelumnya.

Ada tiga tahap dalam segitiga restitusi dan peran kontrol guru

Stabilisasi (Stabilize the Self)

Tahap pertama ini seorang guru mesti bisa mengontrol situasi dan kondisi melalui cara menenangkan dan berusaha menghindari konfrontasi secara langsung. Dengan penerapan kontrol yang baik berarti guru bisa membantu murid dalam menenangkan dan tidak semakin tegang. Guru bisa menawarkan waktu tenang atau ruang bagi muri untuk merenung sebelum ketahap selanjutnya. Di sinilah kontrol emosional guru amat penting sebab reaksi terlalu keras juga tidak baik sehingga membuat keruh masalah menjadi semakin rumit.

Validasi (Validate the Child's Needs)

Pada tahap kedua ini, sikap kontrol guru bersifat memahami dan mendengarkan. Guru hendaknya mengendalikan dirinya dan tidak berusaha menghakimi atau menjadi penasihat. Tapi guru membuka ruang bagi murid untuk mengemukakan perasaan dan kebutuhannya. Di sinilah peran kontrol yang lebih halus, guru hendaklah bisa mengenalikan diri dan tidak mengambil alih pembicaraan tapi menghargai murid merasa didengar dan dipahami.

Restitusi (Make Restitution)

Dalam tahap ketiga ini, guru kembali menggunakan kontrol untuk mengarahkan dan membimbing  murid menemukan solusi. Guru memastikan bahwa murid dapat memahami dampak dari perilakunya dan aktif menemukan cara untuk memperbaikinya. Guru bisa memposisikan sebagai fasilitator menggunakan kemampuannya guna mendorong murid lebih bertanggung jawab atas masalah yang dihadapinya.

Menerapkan segitiga restitus merupakan cara yang terbaik dalam perubahan paradigma pendekatan yang sudah ada menjadi lebih baik. Adapun cara yang lakukan oleh guru dalam mengimplementasi segitiga restitusi di kelas yakni pelatihan dan persiapan. Guru dapat belajar secara mandiri atau mengikuti pelatihan secara memadai mengenai konsep dan teknik penerapan segitiga restitusi. Sehingga guru belajar bagaimana mengelola emosi diri, emosi murid, sebagai pendengar yang empati, dan menjadi pemandu murid dalam proses restitusi.

Yang kedua, dalam mengimplementasikan segitiga restitusi yakni dapat menciptakan budaya kelas yang mendukung. Jika guru berhasil menerapkan menerapkan restitusi, penting bagi guru menciptakan lingkungan kelas yang mendukung dalam penerapan kesepakatan kelas yang jelas dan adil serta mendorong dialog terbuka antara murid dan guru untuk tindak lanjut dan evaluasi secara berkesinambungan.

Yang ketiga adalah menjalin kerja sama dengan orang tua. Dalam penanganan masalah, orang tua perlu dilibatkan dalam prosesnya sehingga pendekatan serupa juga diterapkan saat murid di rumah. Dengan begitu, murid memperoleh konsiten dalam pembelajaran dan bertanggung jawab menjadi pribadi lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun