Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Popularitas Kasti di Tahun 1990-an, Olahraga Favorit yang Menyemarakkan Dekade

3 Juli 2024   19:43 Diperbarui: 3 Juli 2024   19:56 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi permainan kasti. (Sumber: Tribunnews.com/Ist) 

Popularitas Kasti di Tahun 1990-an: Olahraga Favorit yang Menyemarakkan Dekade

 

          Masih tergiang di benak salah satu olahraga yang melengenda pada tahun 1990-an saat saya masih duduk di bangku kelas SD yakni kasti. Permainan ini memang tergolong sederhana tapi mengandung tantangan.

Olahraga kasti mampu menarik perhatian saya dan teman-teman seangkatan untuk memainkan usai pelajaran olahraga praktik. Olahraga ini menjadi salah satu olahraga favorit dan merupakan olahraga yang sering dimainkan di saat jam istiahat atau pada hari jumat apabila hanya diisi kegiatan kebersihan.

          Jika diamati kasti mempunyai kemiripan dengan olahraga baseball. Permainan ini sudah ada saat zaman kolonial dan popular saat saya mengenyam pendidikan di tingkat dasar. Namun seiring dengan kenaikan jenjang ke sekolah menengah perta (SMP) olahraga kasti sudah jarang saya dan teman-teman mainkan. 

Kami sering memainkan di halaman sekolah, lapangan desa, dan bahkan halaman rumah teman usai kerja kelompok sebagai persiapan menyambut ebtanas. Olahraga kasti mudah dimainkan oleh siapa saja dan penuh tantangan.

          Cara mainnya pun tidaklah sulit. Permainan kasti melibatkan dua tim yang masing-masing tim beranggotakan beberapa orang. Aturan dasarnya cukup sederhana yakni satu tim bertugas memukul bola sejauh mungkin dengan tongkat pemukul. Sedangkan tim lawan berusaha menangkap bola dan menghentikan pemungkul bola. Setiap tim secara bergantian menjadi pemukul dan penangkap serta permaian berlanjut sampai semua pemain mendapatkan giliran.

          Permainan kasti membutuhkan koordinasi tim yang solid, baik ketangkasan dan strtegi permainan yang baik. Walaupun permainan kasti terlihat sederhana namun permainan ini menuntut keterampilan fisik dan kolaborasi yang kuat dalam satu tim. Karena itulah mengapa kasti menjadi popular saat saya duduk di bangku sekolah dasar pada tahun 1990-an. Ada beberapa alasan, di antaranya

  • Permainan ini sederhana baik alat dan lapangan yang digunakan untuk bermain permainan ini. Hal inilah menjadi alasan mengapa olahraga ini sangat popular pada zaman saya.
  • Permainan kasti menguatkan nilai kebersamaan. Dari olahraga ini, saya dan teman-teman dapat memupuk rasa kebersamaan dan kolaborasi. Hal inilah yang membuat permainan ini sering saya mainkan bersama teman-teman. Tak perlu mencari yang lain, cukup yang ada juga seru dan menghadirkan keceriaan.
  • Tak hanya menghadirkan kebersamaan, permainan kasti dapat membuat kita sehat baik fisik dan batin. Permainan kasti dapat membantu kita meningkatkan kesehatan fisik karena kita berlari, memukul, dan menangkap bola. Sementara, kesehatan psikis dikarena usai belajar kita bisa refresing menghilangkan penat dengan memainkan permainan ini. Ada tawa dan tantangan melebur jadi satu.
  • Permainan yang kami lakukan merupakan permainan yang sehat. Kasti dimainkan dengan penuh persaingan yang sehat dan sportivitas. Hal ini mengajarkan kepada kita semeua makna sebuah kolaborasi, semangat juang, dan fair play.

Meskipun waktu telah bergulir. Kenangan itu masih tumbuh subur diingatan. Meskipun tahun 1990-an adalah tahun masa kanak-kanak yang penuh dengan dunia permainan dan senang-senang. Dibalik itu semua banyak hal yang saya dapatkan yakni kerja sama dan sportivitas. 

Kini permainan itu mulai menurun popularitasnya dan jarang sekali saya lihat untuk dimainkan. Padahal permainan tersebut perlu dipopulerkan agar tidak hanya menjadi kenangan yang indah yang mulai dilupakan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun