Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sekecewa Itu

27 Juni 2024   06:41 Diperbarui: 27 Juni 2024   06:43 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi air mata, menangis (SHUTTERSTOCK/T.Photo)

           Sekecewa itu

  

Di palung hati yang terdalam

Kutitipkan sebuah kepercayaan

Pada janji yang kita sepakati

Namun terasa hampa, hanya luka yang kau goreskan

Layaknya malam tanpa bintang

Hidup ini terasa kelam

Ternyata egoisanmu telah menguasai raga

Mengabaikan rasa ini yang begitu tulus

Dulu kulihat cahaya di matamu

Kini cahaya itu menjadi kelabu

Kau memilih jalanmu

Tanpa mau peduli tanpa ragu

Setiap janji manis yang kau ucapkan

Kini terasa pahit

Seakan menusuk jantung

Menimbulkan rasa kecewa merasuk

Menyiksa perlahan hingga rasa itu berubah menjadi benci

Tak ada lagi harapan

Tak ada lagi impian

Hanya luka yang tersisa

Hanya air mata yang berusaha menghapus jejak

Menghapus kenangan yang kita ukir bersama


Biarlah waktu menjadi obat

Meskipun sakit ini tak mudah pudar

Biarlah hati ini terus  belajar kuat

Kuat untuk selalu bertahan

Walaupun kecewa ini terlalu dalam

Dan terlalu sulit untuk dilupakan


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun