Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senyummu yang Tak Lagi Tertoreh

21 Juni 2024   20:22 Diperbarui: 22 Juni 2024   04:23 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
lustrasi kehilangan, berduka, perempuan menangis. (SHUTTERSTOCK/CHEPKO DANIL VITALEVICH)

           Senyummu yang Tak Lagi Tertoreh

Di pelupuk senja yang hangat

Yang merintih secara perlahan

Tampak wajah dengan tatapan hampa

Tak tampak lagi senyum merekah

Hanya ada torehan luka dari mulut yang tak paham

Seakan membuka luka lama

Bersemi dalam kebisuan malam

Dia berusaha berjuang dalam sunyi tak terucap

Meraih kebaikan di balik tantangan kabut pekat

Tak ada ucapan sebagai penyemangat

Yang terdengar hanya cacian yang menyayat kalbu

Setiap kata yang kau lontarkan

Menghujam batin begitu dalam

Menutup bibir seolah perlu waktu penyembuhan

Butuh waktu untuk sendiri

Mungkin hari ini mentari tak lagi memberikan sinarnya

Mungkin esok senyum itu akan kembali

Menyambut harapan yang layak diperjuangkan


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun