Senyummu yang Tak Lagi Tertoreh
Di pelupuk senja yang hangat
Yang merintih secara perlahan
Tampak wajah dengan tatapan hampa
Tak tampak lagi senyum merekah
Hanya ada torehan luka dari mulut yang tak paham
Seakan membuka luka lama
Bersemi dalam kebisuan malam
Dia berusaha berjuang dalam sunyi tak terucap
Meraih kebaikan di balik tantangan kabut pekat
Tak ada ucapan sebagai penyemangat
Yang terdengar hanya cacian yang menyayat kalbu
Setiap kata yang kau lontarkan
Menghujam batin begitu dalam
Menutup bibir seolah perlu waktu penyembuhan
Butuh waktu untuk sendiri
Mungkin hari ini mentari tak lagi memberikan sinarnya
Mungkin esok senyum itu akan kembali
Menyambut harapan yang layak diperjuangkan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H