Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berkurban di Idul Adha: Memaknai Pengorbanan dan Kebersamaan

18 Juni 2024   18:23 Diperbarui: 18 Juni 2024   18:31 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN) 

Berkurban di Idul Adha: Memaknai Pengorbanan dan Kebersamaan

 

          Pada tahun ini pemerintah menetapkan hari Raya Idul Adha tepat pada Senin, 17 Juni 2024. Momen hari raya Idul Adha juga dikenal sebagai hari raya kurban. Hari raya kurban merupakan salah satu momen berharga bagi umat Islam di seluruh dunia. Pada hari raya kurban, umat islam diingatkan kembali peristiwa sejarah dari kisah Nabi Ibrahim yang berkenan mengorbankan putranya yakni Ismail sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT.

          Pada hari raya kurban, umat muslim dapat menjalankan ibadah kurban dengan menyembelih hewan ternak misalnya sapi, kambing atau domba. Namun jika kita berkurban dengan menyembelih hewan kurban tentu memerlukan waktu mengumpulkan uang apalagi harga seekor sapi tidaklah murah. Namun, kita bisa bergabung dengan masyarakat yang sedang mengadakan arisan korban sebanyak satu grup 7 orang. Hal ini memudahkan niat kita untuk berkurban di hari Raya Idul Adha.

          Jika ada niat, insyaAllah jalan untuk menggapai tujuan akan dimudahkan dengan segala pertimbangan dan kebaikan di dalamnya. Namun, perlu diketahui bahwa berkurban di hari raya Idul Adha bukan semata melakukan ritual menyembelih hewan ternak tapi sarat dengan makna pengorbanan dan kebersamaan yang dalam bagi sesama. Mengapa demikian?


          Bagi masyarakat yang belum pernah merasakan daging sapi/kambing tentu saat lebaran kurban ikut merasakan kebahagiaan. Bagi yang memiliki penghasilan cukup, membeli 1kg daging sapi tidaklah masalah tapi sebaliknya bagi orang yang berpenghasilan pas-pasan tentu hanya sebuah mimpi di siang bolong. Untuk makan saja lebih dari cukup sebagai upaya mempertahankan hidup apalagi bisa makan setiap harinya di tengah penghasilan harian yang belum memadai. Sementara tuntutan hidup dengan harga kebutuhan selalu mengalami fluktuasi. Kalau pun turun akan terasa sulit tapi kalau mengalami kenaikan harga begitu cepatnya.

          Itulah makna berkurban yang diajarkan melalui hari raya Idul Adha. Melalui kisah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS kita belajar makna sejati dari pengorbanan. Melalui kisahnya merupakan simbol ketaatan dan kesediaan untuk berkorban demi menjalankan perintah Allah SWT. Dari pengorbanan yang ditunjukkan oleh Nabi Ibrahim menunjukkan bahwa ketaatan beliau kepada Allah merupakan yang utama dan bahkan saat harus mengorbankan anak yang merupakan sesuatu yang sangat dicintainya.  Hal ini memberikan pelajaran hidup berharga bagi kita bersama bahwa saat kita memberikan sesuatu yang terbaik dari yang kita miliki demi kepentingan yang jauh lebih mulia dan besar serta memiliki kebaikan bersama.

          Dengan berkurban, kita belajar tentang ikhlas. Ikhlas saat kita memberikan sebagian harta yang dimiliki untuk membeli hewan kurban baik itu membeli sendirian maupun secara kelompok untuk diberikan kepada orang yang membutuhkan. Hal ini merupakan bentuk nyata dari rasa syukur atas karunia rezeki yang kita peroleh. Melalui rezeki itu kita niatkan berbagi untuk sesama melalui hewan kurban.

          Saat kita berbagi kita mendalami makna pengorbanan dan menekankan pentingnya rasa kebersamaan serta solidaritas antarsesama. Apalagi hewan yang kita kurbankan diberikan kepada saudara kita kurang mampu. Hal ini tentu menguatkan ikatan sosial yang kuat dalam masyarakat. Dengan pembagian daging kurban, kita belajar untuk peduli dan berbagi dengan sesama terutama bagi saudara kita yang sedang kesulitan tanpa memandang status sosial dan menekankan semangat kebersamaan. Semoga semangat berbagi terus digelorakan setiap waktu jika kita memiliki kelebihan rezeki agar saudara kita tidak merasakan derita dan bahagia menyambut masa depan karena ada kita bersamanya.

          Momen kebersamaan saat perayaan Idul Adha tampak dalam proses kurban. Umumnya keluarga dan masyarakat berkumpul untuk menyaksikan momen penyembelihan hewan kurban kemudian dilanjutkan dengan gotong royong pembagian hewan korban. Kegiatan tersebut menguatkan hubungan keluarga, masyarakat, dan menguatkan rasa saling memiliki, kebersamaan, serta kepedulian. Nilai luhur nenek moyang yang terus dijaga hingga saat kini semoga semakin kuat dengan berbagai kegiatan positif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun