Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pikiran Kita Sendiri: Penghambat Utama Kesuksesan dan Kebahagiaan

13 Juni 2024   20:00 Diperbarui: 13 Juni 2024   20:22 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi otak(Shutterstock)

          Lalu, dari faktor yang menghambat pikiran diri sendiri sukses dan bahagia tentu kita ingin mencari alternatif cara untuk mengatasi hambatan yang datang dari pikiran sendiri. Adapun caranya adalah

Melakukan identifikasi dan mengubah menset negatif

Langkah awal yang mesti kita lakukan untuk mengatasi  faktor internal dengan menyadari dan melakukan pengenalan mengenai pola pikir negatif. Kemudian, kita bisa mengubahnya menjadi menset positif dan konstruktif. Dengan demikian, pikiran positif akan menjadi energi baru untuk terus mencoba dan berusaha terbaik dari yang diupayakan.

Menerima ketidaksempurnaan

Setiap orang tentu menginginkan hasil yang dikerjakan sempurna. Namun seiring dengan perjalanan hidup tentu masih ada kekurangan sebagai bahan refleksi untuk terus melakukan perbaikan. Namun, setiap kita bekerja dan berusaha kita belajar menerima bahwa tidak ada yang sempurna. Hal itu merupakan cara untuk mengatasi perfeksionis yang membuat kita semakin tertekan apabila daya dukung belum sesuai ekspektasi. Dengan demikian, dalam perjalanan kita menghargai bentuk kegagalan dan kesalahan sebagai wujud dari proses belajar. Dengan penerimaan tersebut setidaknya menerima ketidaksempurnaan dan lebih konsentrasi pada pembelajaran dan pertumbuan daripada fokus pada hasil yang sempurna.

Memulai dari hal kecil

Suatu hal yang besar juga diawali dari langkah sederhana/kecil yang realistis sehingga dapat membantu mengurangi rasa takut dan percaya diri. Dengan mengelompokkan tugas menjadi bagian lebih sederhana dan mudah dikerjakan maka dapat membuat kita mudah menjalankan dengan konsisten dan lebih sistematis.

Mencari dukungan dari orang lain

Setiap tujuan adakalahnya kita tak bisa menyelesaikan seorang diri. Tapi memerlukan dukungan dari orang lain baik keluarga atau teman yang dapat membantu menyelesaikan segala hambatan pada diri sendiri. Dukungan tersebut dapat memberikan motivasi, perspektasi baru, dan kadang-kadang memberikan sumbangan kritik yang membangun. Dengan cara berbagi masalah dan kekhawatiran dengan orang tepat dapat membantu kita menemukan solusi dan beban terasa lebih ringan.

       

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun