Harga Sayur Melonjak? Tenang, Yuk Mulai Menanam Sendiri di Rumah!
Belakangan ini saya dikejutkan dengan harga sayur kangkung mencapai Rp 12.000 perikat padahal jika harga normalnya Rp 5000,00. Baru tadi sore setelah ke penjual sayur, harga tersebut telah normal kembali yakni Rp 6000,00.Â
Fenomena itu tentu menjadi beban tambahan bagi ibu rumah tangga yang selalu mengonsumsi sayur di setiap hidangan makanannya. Apalagi nutrisi dalam sayur turut membantu bagi ketahanan tubuh terhadap penyakit.Â
Namun, bagi kita yang masih punya lahan di rumah tak perlu risau atau bingung, kita bisa manfaatkan lahan tersebut untuk budidaya tanaman sayur di sela aktivitas sehari-hari. Modalnya pun tak mahal, tapi kualitas sayur kita dapat memastikan sendiri.
Budidaya tanaman kangkung tidaklah sulit yang dibayangkan. Modalnya tak menguras isi kantong.Â
Lalu apa yang mesti kita siapkan untuk budidaya tanaman kangkung?
Sediakan media tanam
Kita bisa manfaatkan lahan yang kita miliki, botol bekas, panci, timba bekas, atau yang lainnya. Hanya, jika menggunakan media selain tanah memang pertumbuhan akar tidak leluasa layaknya di tanah.Â
Jika di tanah, kita bisa mencangkul dengan tujuan penggemburan tanah dan memberikan kapur bila kadar asam tinggi. Setelah itu, campurkan koofit sebagai pupuk dan membantu pertumbuhan tanaman baik.
Pemeliharaan dan perawatan
Pemeliharaan dan perawatan tanaman kangkung tidaklah sulit. Kita perlu menyiram. Sebab, kangkung senang sekali dengan air. Jika terlalu kering juga tak baik.Â
Usahakan kelembapan tanah terjaga agar pertumbuhan tanaman kangkung stabil. Jika perlu nutrisi, kita perlu manfaatkan sisa sayur untuk dipermentasi menjadi kompos. Hal ini sangat baik sebagai pupuk alami yang bersahabat dengan lingkungan.
Pemanenan
Jika pun dipanen, tanaman kangkung tidak perlu dicabut, tapi dipotong sebagian dan akan tumbuh kembali lalu bisa dimanfaatkan secara berulangkali. Praktis, bukan?
Setelah masa panen tiba, kita dapat rasakan manfaatnya. Apalagi masa tanaman kangkong tidaklah lama dan siap kita menikmati. Adapun manfaat apabila kita memiliki tanaman sayur sendiri di rumah
Menghemat pengeluaran
Saat harga sayur meroket kita tak kena imbasnya kita dapat menikmati sayur di rumah. Jika perlu kita bisa kembangkan jenis sayur lainnya misalnya cabai, bayam, sawi, dan sebagainya.Â
Hal ini sebagai bentuk investasi dalam waktu yang agak lama apalagi tanaman kangkung selalu tumbuh lagi apabila dirawat dengan baik.Â
Dengan kita menanam sendiri, kita tak perlu membeli sayur lagi. Ada persediaan di depan atau di pekarangan rumah. Kerja keras kita di waktu luang terbayar dengan hasil panen yang melimpah.
Kualitas terjaga
Dengan menanam sendiri, kita bisa menjamin kualitas tanaman sayuran yang ditanam. Kita memiliki kendali dalam proses penenaman mulai dari pemilihan bibit unggul, pemupukan, dan pengendalian hama. Tentu ini merupakan rangkaian proses yang memastikan hasil sayuran yang kita konsumsi bebas dari pestisida dan bahan kimia yang berbahaya.
Kegiatan menyehatkan dan relaksasi
Berkebun merupakan kegiatan fisik yang menyenangkan dan membuat fisik sehat. Selain itu, berkebun menjadi sarana relaksasi yang baik guna mengurangi tingkat stres dan meningkatkan kesehatan mental. Bayangkan di saat kepenatan datang setelah kerja, pulang kita dihadapkan sayur tumbuh subur membuat hati terasa adem.
Ramah lingkungan
Menanam sayur sendiri di rumah dapat membantu mengurangi jejak karbon dari polusi udara dan distribusi sayuran. Langkah kecil yang kita lakukan dapat berkontribusi dalam ikut serta pelestarian lingkungan. Yuk, kita tanam sayur sendiri, selagi ada kemauan dan tidak ada kesibukan pekerjaan.
Dari lahan yang kita miliki, kita bisa manfaatkan menjadi sebuah potensi yang berguna ke depan. Minimal manfaat itu kita rasakan sendiri. Jika lebih, tanaman sayur bisa dipasarkan dengan bekerja sama dengan penjual. Jika harga mahal sekali pun hati tak perlu mengomel yang membuat darah mendidih akibat memanajemen keuangan.Â
Tapi kita bisa gunakan waktu kita dengan bijak dalam pemanfaatan pekarangan rumah agar menghasilkan sayur yang kita tanam. Jika memungkinkan, kita bisa kembangkan tanaman lainnya agar bervariasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H