Tempat Nongkrong yang Asyik, Yuk ke Taman Bakapai!
Ajang talenta tahun ini di Kalimantan Timur mengalami perubahan. Yang tahun lalu hanya yang memiliki posisi juara 1 yang diundang secara langsung. Namun pada tahun ini tak hanya juara 1 tapi juara 2 juga memiliki kesempatan diundang dan menunjukkan talenta untuk memperebutkan juara yang akan bertanding kembali pada babak semifinal nasional. Keren, bukan?
Itulah persaingan dari bakat-bakat yang dimiliki dari perwakilan 10 kota/kabupaten yang tersebar di Provinsi Kalimantan Timur. Hal ini merupakan bentuk apresiasi dari peserta yang telah mendedikasikan seluruh waktunya untuk berlatih keras guna memantaskan diri menjadi sang juara.
Mengurus siswa binaan, menjadi pendamping kabupaten, dan melakukan komunikasi dengan pihak terkait membuat lupa waktu untuk makan. Sampai-sampai pembukaan selesai dan rasa kantuk yang awalnya menyelimuti mata kini terasa terbuka oleh bunyi perut yang memanggil. Keluar hotel setelah urusan selesai dan tidak terasa waktu tengah malam menunjukkan pukul 00.00. Dalam benak saya bertanya-tanya? mencari makan tengah malam pastinya telah tutup apalagi di kota Balikpapan belum bisa dikatakan metropolitan. Ternyata anggapan saya keliru.
Berbekal dari petunjuk orang, saya berjalan keluar hotel seorang diri menuju ke Taman Bekapai. Sampai di tempat tersebut saya dikejutkan pemandangan yang luar biasa. Sisa rasa kantuk yang masih tersisa seketika hilang dengan menyaksikan pemandangan pertama kali lihat. Meski suasana malam, namun banyak dari kaum muda bahkan yang tua masih asyik duduk sambil menikmati nyanyian dari seseorang yang di seberang taman. Sepanjang jalan luar taman, sebelum masuk taman, deretan penjual kaki lima dengan bentuk gerobak yang sama tapi jualan yang berbeda masih asyik menikmati jualannya tanpa mengenal waktu.
     Yang mengherankan bagi saya yang masih awam ini. Aktivitas penikmat taman bakapai tak mengenal waktu untuk terus menikmati kopi, makan, sambil mengobrol dengan rekannya. Padahal waktu telah menunjukkan tengah malam. Saya pun memasang mata ke penjuru taman bekapai, tampak begitu ramai. Antusias pembeli juga tak mengenal waktu untuk menikmati aneka jualan yang disajikan para penjual yang berjejer rapi di jalur luar taman.
     Saya pun memesan nasi goreng untuk mengisi perut yang terus memanggil untuk menerima haknya. Sambil menikmati alunan musik dandut yang dinyanyikan oleh pemusik di seberang jalan menambah suasana menjadi lebih asyik. Apalagi angin malam mulai terasa dingin di kulit. Letak taman memang tidak terlalu jauh dengan laut. Jika dipandang, lautan luas jelas terlihat. Tak heran angin malam yang dihembuskan laut cukup menyentuh kulit.
     Tengah malam ini, pandangan saya belum menemukan satu keluarga yang asyik menikmati malam sembari menikmati kuliner dari para pedagang. Harganya pun bersahabat dan tak membuat kantong menjerit. Berbeda halnya dengan malam kedua, saat tak ada rencana melintas ke taman bakapai. Di taman itu tampak sekeluarga asyik menikmati berkumpul bersama keluarga dan ada juga yang sedang asyik berdua dengan buah hati menikmati alunan musik dangdut.