Menemukan Makna Sejati: Memperkaya Hidup dengan Membawa Manfaat bagi Banyak Orang
     Ramadan telah mengajarkan kepada kita keutamaan berbuat baik. Bahkan pahala yang kita terima berlipat ganda dari bulan lainnya. Itulah keistimewaan bulan Ramadan. Sehingga membuat bulan Ramadan selalu ditunggu-tunggu kehadirannya setiap tahun. Tak heran banyak umat muslim berdoa dipanjangkan umur agar berjumpa di bulan Ramadan. Tak hanya itu, syaitan dan jin dibelenggu selama Ramadan dan hanya nafsu manusialah yang harus ditaklukan untuk menggoda dirinya sendiri.
     Namun Ramadan telah kita lalui. Hikmah yang kita rasakan seyogyanya kita amalkan meskipun itu sesuai kadar kemampuan. Kita tidak boleh menanamkan pola pikir menebar kebaikan harus menunggu Ramadan karena ganjarannya berlipat. Padahal menebar kebaikan bisa dilakukan di setiap ada kesempatan dan di setiap kita ada kemampuan untuk melakukan dengan niat tulus tanpa mengharap imbalan dan pujian dari manusia.
     Memang benar, jika kita menebar kebaikan dan mengharap pujian manusia rasanya sakit apabila itu tidak terwujud. Teringat bagaimana susahnya kita membantu dengan tenaga dan pikiran tapi ternyata seseorang telah sukses, dia melupakan kita dan lebih tak mengenakan dia tidak menyediakan waktu dan tenaganya di saat kita memerlukan bantuan.
     Itulah satu kisah yang mungkin semua orang mengalaminya. Dalam perjalanan hidup kita sehari-hari-hari, seringkali kita refleksi diri mengenai tujuan hidup kita sejatinya di dunia ini. Apa makna yang sesungguhnya dari semua yang kita jalani? Pertanyaan-pertanyaan kecil seolah menggelitik di benak kita dan memotivasi untuk menemukan makna yang dalam. Untuk menggapai itu semua jawabannya ada dalam pengalaman yang memperkaya hidup dengan memberi manfaat bagi sekitarnya.
Pemberian kita meskipun itu sederhana merupakan sumber kebahagiaan sejati
Menjadi pemberi dan menolong orang lain tidak selalu menunggu kita kaya. Dengan memberi merupakan salah satu perbuatan paling mulia yang bisa kita lakukan. Saat kita memberikan kepada orang lain, kita tak  hanya berupa materi, tapi bisa berupa sebuah harapan, kebaikan, dan rasa dihargai. Itulah yang memberi makna sejati bagi hidup kita. Makna sejati itulah yang menghadirkan kebahagiaan dan kepuasan yang mendalam tidak sekadar materi yang kita miliki tapi mampu menyebarkan kebaikan untuk orang di sekitarnya.
Perilaku berbagi merupakan bentuk investasiÂ
Berbagi tidak selalu identik dengan harta atau materi. Berbagi bisa berupa apa saja yang kita miliki misalnya pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman hidup. Dengan berbagi tersebut merupakan cara memperkaya hidup apalagi manfaatnya dapat dirasakan oleh banyak orang. Saat kita berbagi, kita ikut menciptakan lingkungan yang berdampak dari pengetahuan sehingga pengetahuan yang kita miliki dapat berkembang dan mengalami kemajuan yang dapat dicapai. Inilah salah satu bentuk investasi dalam jangka panjang yang tak ternilai hargaya. Sebab saat kita sedang memberi kemudahan untuk mencapai kesuksesan kepada orang lain maka di saat itu kita dapat merasakan kebahagiaan dan kebanggaan dalam pencapaian orang lain.
Berbagilah selagi napas kehidupan yang dimiliki. Jika tidak mampu dengan materi maka kita bisa menggunakan cara lain. insyaAllah kebaikan itu akan menjadi teman sejati dalam perjalanan hidup kita dan bahkan menjadi solusi di tengah ujian kehidupan yang menyapa. Kita tidak pernah sendiri, ada kebaikan yang selalu hadir menjadi teman dan menjadi penetram jiwa. Lakukanlah sebisa mungkin untuk keluarga kita dan orang sekitarnya. Meskipun luka yang ditorehkan tidak mengubah paradigma berpikir kita tentang menebar kebaikan.
Melibatkan diri dalam kegiatan sosial