Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Menuju Produktivitas Unggul: Strategi Membangkitkan Semangat Kerja Pasca Liburan Lebaran sebagai Energi THR

16 April 2024   05:05 Diperbarui: 16 April 2024   05:24 856
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
lustrasi pekerja yang semangat(Dok. Shutterstock) 

Pemerintah telah menetapkan libur lebaran, cuti bersama, dan libur akhir pekan sebanyak 10 hari telah kita lalui bersama. Memang jumlah libur 10 hari tidak begitu terasa apalagi kebersamaan yang kita ciptakan dengan keluarga tercinta. 

Ada kerinduan yang membuncah yang ingin disampaikan sebab lama tidak berjumpa karena jauh di tanah rantau. Rasa ingin berlama untuk menciptakan momen dengan keluarga terus membayang di benak sampai waktu libur telah usai.

Kadangkala kita merasa belum puas menikmati libur lebaran. Ada keinginan ingin menambah jumlah liburan agar target liburan terpenuhi. Namun, perlu diingat bahwa keinginan setiap manusia tidak ada batasnya. Meskipun diberikan banyak kesempatan tetap juga masih kurang. 

Banyak keinginan yang diinginkan agar tempat kerjanya memakluminya. Padahal kerja suatu pilihan yang mengandung risiko yang harus dihadapi. Semua risiko itu tentu melalui perhitungan yang matang-matang untuk disikapi.

Kita ketahui bersama bahwa sebelum lebaran, pemerintah melalui Menteri Keuangan RI telah mengumumkan pencairan THR begitu halnya peraturan daerah bagi pekerja swasta agar mencairkan THR sebelum lebaran menyapa. 

Betapa bahagianya kita menyambut THR masuk ke rekening kita sebagai dana tambahan untuk menyemarakan lebaran bersama keluarga di tanah rantau atau di rumah. Dana THR itu sangat membantu sebagai dana operasional untuk memenuhi kebutuhan lebaran misalnya untuk biaya perjalanan mudik dan sebagainya.

Begitu halnya, saat liburan lebaran telah usai. Hak yang telah kita nikmati serasa menjadi energi positif untuk  menyemangati diri untuk menyambut masa kerja pada tanggal 16 April 2024. Apa pun yang kita niatkan positif akan menjadi doa bagi perjalanan hidup kita ke depan. 

Sebaliknya, jika ada niat menunda untuk menambah liburan lebaran tentu akan mencari alasan bagaimana cara supaya rekan kantor memaklumi. Hal tersebut menunjukkan perilaku dedikasi Anda sebagai pekerja. 

Jangan sampai terlalu banyak alasan yang tidak logis membuat Anda menjadi karakter yang tidak jujur. Yang akhirnya berdampak pada kepercayaan menurun.

Sebuah kepercayaan adalah harga mahal. Jika kepercayaan itu telah kita nodai, betapa kerasnya kita mengembalikan itu semua meskipun kita telah berupaya keras sekalipun. Tak ada salahnya kita nikmati situasi yang ada sesuai aturan tanpa berpikir lain dan mengharap empati orang lain. Pantaskan diri kita bekerja sesuai hak yang telah kita terima sesuai kewajiban yang harus dikerjakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun