Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ramadan, Bulan Intropeksi Diri

11 Maret 2024   21:17 Diperbarui: 11 Maret 2024   21:19 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

       Ramadan, Bulan Intropeksi Diri

Selamat datang bulan kemuliaan

Ramadan tiba seperti sinar keajaiban

Menjemput cahaya yang tak terperi

Dalam sunyi malam, hati intropeksi diri

Menggapai kedamaian, suci harapanku bersemi


Malam ini, hatiku merenung

Menerawang jauh, di lautan pikiran yang sunyi

Mencoba menyelami diri

Untuk menerima cahaya-Nya yang agung

Menghapus doa yang khilaf dan sengaja

Dalam balutan taubat yang tulus ikhlas

Malam yang sunyi sebagai teman

Hati untuk mengingat untuk berzikir

Mengharap ampunan dan petunjuk yang terbaik

Menyempurnakan iman

Menguatkan karakter diri

Di setiap langkah ini, aku mengharap kedamaian

Di setiap hamparan sajadah, aku mengharap kedekatan

Di setiap doa kupanjatkan, ada harapan mengemuka

Di setiap hembusan napas, ada kebaikan yang terukir

Di setiap detik waktu yang kumiliki, aku belajar makna kehidupan sejati

Bulan ini semoga menjadi penyucian jiwa

Mengajakku untuk terus mengoreksi diri

Dalam menerima cahaya takdir, tiap hati berseri

Meniti jalan-Mu yang penuh berkah ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun