Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Harga Beras Naik, Imbasnya terhadap Petani dan Upaya Bertahan Hidup

11 Maret 2024   06:39 Diperbarui: 12 Maret 2024   05:05 1555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suatu proses yang memerlukan biaya tak sedikit. Itulah sebabnya mengapa petani harus pintar untuk menyelesaikan sendiri bila dibanding selalu menggunakan jasa orang lain. Kalau harga sepadan mungkin rasa perhitungan tidak serumit itu.

Untuk bertahan hidup, orangtua saya tidak bisa mengandalkan hasil dari padi. Apalagi sawah tadah hujan baru bisa menanam padi.

Sementara jika tidak ada hujan maka petani mesti melakukan hal lain untuk memanfaatkan lahan yang ada guna bertahan hidup. Untuk itu, orangtua saya membuat lahan pertanian menjadi minapadi. 

Saat musim tanam, padi ditanam di tengah, kemudian di bagian kolong sawah dipelihara ikan tawar seperti ikan nila.

Sementara, di tanggulnya ditanam cabai. Hal ini untuk mengantisipasi biaya hidup yang tidak sedikit. Hasil yang didapat minimal dapat mencukupi kebutuhan. 

Begitulah rantai kehidupan yang tak pernah berhenti dan terus ada rencana indah untuk kehidupan yang lebih baik. Perjuangan dari pagi sampai matahari terbenam tidak bisa mengubah kehidupan layak seperti mimpi orang pekerja pada umumnya. Tapi usaha keras dan kesehatan merupakan anugerah yang luar biasa yang petani miliki.

Apa itu minapadi? Minapadi merupakan penggabungan budi daya ikan dan budi daya padi di sawah secara bersamaan.

Sistem minapadi dapat diterapkan pada budi daya ikan tawar seperti ikan nila, mas, gurame, koi, lele, dan udang galah.

Teknologi minapadi dapat dilakukan pada sawah irigasi teknis maupun setengah teknis. Namun di tempat orangtua saya masih mengandalkan sawah tadah hujan, sebab irigasi yang belum mendukung.

Di Indonesia sistem minapadi mulai dikembangkan pada tahun 1970-an. Namun masyarakat sudah mengenal sistem minapadi khusunya masyarakat provinsi Jawa Barat yakni Ciamis sejak tahun 1860-an.

Tahun 2011, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budi Daya (DJPB) mengembangkan program minapadi dengan komoditas ikan/udang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun