Awal Ramadan Berbeda
Di ufuk timur, rembulan menampakkan dengan malu
Mengawali cerita puasa yang kian tahu
Mencari sinar tipis yang menginsyaratkanÂ
Sebagai tanda awal puasa dinantikan
Ada yang meneropong melalui teleskop
Ada yang menatap dengan mata telanjang
Ada yang bertumpu pada hisab, ilmu falak memandu
Adapula yang mengandalkan rukyat, mata mencari bukti tuju
Beragam cara, namun tujuan yang sama indah
Untuk menyambut bulan Ramadan dengan hati tulus tanpa cela
Ada yang esok, ada yang lusa untuk mengawali Ramadan
Perbedaan itu seperti warna pelangi yang tercipta
Terasa sedap dipandang mata
Perbedaan merupakan kekayaan pandangan
Dalam dekapan ukhuwah, kira rajut persaudaraan
Meski awal puasa berbeda, namun tujuan kita tetaplah sama
Menyucikan jiwa di bulan penuh mulia
Jangan biarkan perbedaan seperti hempasan ombak dunia
Untuk melarutkan hati bercerai berai
Sebab, dalam setiap perbedaan
Ada keindahan yang Allah berikan
Perbedaan bukanlah suatu halangan
Dengan perbedaan, kita belajar makna sebuah toleransi
Bukan untuk dipertentangkan, tapi untuk disyukuri
Sebagai bukti, Islam kaya akan pandangan dan hati
Perbedaan awal puasa, bukan alasan untuk berselisih
Mari kita rayakan perbedaan dalam bingkai ukhuwah sejati
Hingga akhir Ramadan, kita semua menjadi insan lebih baik
Lebih bijak, toleran, dan lebih dekat dengan Sang Pencipta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H