Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Awal Ramadan Berbeda

10 Maret 2024   10:53 Diperbarui: 10 Maret 2024   11:01 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

                        Awal Ramadan Berbeda

Di ufuk timur, rembulan menampakkan dengan malu

Mengawali cerita puasa yang kian tahu

Mencari sinar tipis yang menginsyaratkan 

Sebagai tanda awal puasa dinantikan

Ada yang meneropong melalui teleskop

Ada yang menatap dengan mata telanjang

Ada yang bertumpu pada hisab, ilmu falak memandu

Adapula yang mengandalkan rukyat, mata mencari bukti tuju

Beragam cara, namun tujuan yang sama indah

Untuk menyambut bulan Ramadan dengan hati tulus tanpa cela

Ada yang esok, ada yang lusa untuk mengawali Ramadan

Perbedaan itu seperti warna pelangi yang tercipta

Terasa sedap dipandang mata


Perbedaan merupakan kekayaan pandangan

Dalam dekapan ukhuwah, kira rajut persaudaraan

Meski awal puasa berbeda, namun tujuan kita tetaplah sama

Menyucikan jiwa di bulan penuh mulia

Jangan biarkan perbedaan seperti hempasan ombak dunia

Untuk melarutkan hati bercerai berai

Sebab, dalam setiap perbedaan

Ada keindahan yang Allah berikan

Perbedaan bukanlah suatu halangan

Dengan perbedaan, kita belajar makna sebuah toleransi

Bukan untuk dipertentangkan, tapi untuk disyukuri

Sebagai bukti, Islam kaya akan pandangan dan hati

Perbedaan awal puasa, bukan alasan untuk berselisih

Mari kita rayakan perbedaan dalam bingkai ukhuwah sejati

Hingga akhir Ramadan, kita semua menjadi insan lebih baik

Lebih bijak, toleran, dan lebih dekat dengan Sang Pencipta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun