Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Karena Kau Istimewa

2 Maret 2024   15:44 Diperbarui: 2 Maret 2024   15:46 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

           Karena Kau Istimewa

Di kelas ini, aku berdiri teguh

Menggenggam sebuah asa untuk murid yang terus berjuang

Kesempatan yang diberikan, ternyata diabaikan

Meski perubahan tak tampak

Harapanku tetap berserah

Pagi demi pagi aku sambut dengan senyuman

Namun wajahnya jarang hadir menyapa

Semangatnya seolah kian pudar

Kesabaranku mulai teruji

Berusaha menyalakan api agar di hati tidak padam

Aku mengerti, tidak semua benih yang kutanam tumbuh subur

Tapi itu tidak menyurutkan langkahku untuk terus mencoba

Seperti tanah yang selalu sabar menanti hujan

Saat kekeringan melanda

Aku akan tetap terus memberi

Meski hasil tak seperti yang diharapkan

Kadang rasa kecewa meliputi kalbu

Melihat realita usaha tanpa hasil

Tapi hatiku berkata

Ada kepercayaan yang tidak boleh sirna

Aku percaya bahwa setiap anak

Mempunyai waktu dan caranya untuk berkembang

Tugasku hanya terus mendampingi, tanpa harus mengeluh dan tak kenal lelah

Kusenandungkan doa dalam diam

Semoga waktu yang akan membuktikan

Bahwa kesempatan yang diberikan, bukanlah suatu hal yang sia-sia

Mungkin dia hari ini belum merasakan cahaya

Aku yakin suatu hari nanti, dia akan menyadarinya

Kepadamu yang istimewa

Ingatlah perjuanganmu belumlah usai

Mungkin hari ini banyak waktumu kau siakan

Tapi aku percaya

Bahwa kau bisa meraih potensimu menjadi bintang

Ingatlah, teruslah berjalan

Meskipun langkahmu terasa berat

Doaku selalu mengiringi dan mendukungmu di setiap kesempatan

Sebab, memberikan kesempatan untukmu adalah sebuah kehormatan

Dan aku tak pernah menyesalinya

Aku percaya suatu hari nanti

Kau akan menemukan makna pada setiap perjuangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun