SMK Negeri 5 Sijunjung melalui dana SMK Pusat Keunggulan yang diberikan oleh dirjen vokasi mengadakan IHT dan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka dengan bekerjasama mendatangkan narasumber dari BBPPMPV BBL Medan yang kali ini diwakili oleh Bapak Pariaman Saragih, S.T., M.Si. Kegiatan IHT dan Worskshop dengan model pendampingan yang dilakukan oleh Bapak Pariaman dilakukan selama dua hari yaitu dari tanggal 2 sampai dengan 3 September 2022. Kegiatan yang dilakukan selama dua hari itu benar benar menjadi sebuah pembelajaran yang sangat diharapkan oleh seluruh guru guru di SMK Negeri 5 Sijunjung yang memang haus dengan yang namanya kurikulum merdeka. Antusias setiap guru guru sangat terlihat selama dua hari itu, berbagai pertanyaan dilontarkan oleh peserta kegiatan, berbagai keluhan dan juga yang masih menjadi bahan pemikiran dikeluarkan oleh guru guru. Bapak Pariaman Saragih menjawab semua pertanyaan dari guru guru itu dengan gaya khasnya sendiri yang membuat suasana pendampingan IHT dan Workshop IKM itu berjalan dengan menyenangkan, sehingga materi yang disampaikan oleh Bapak Pariaman Saragih masuk ke dalam pikiran setiap guru guru SMKN 5 Sijunjung.
Kegiatan pendampingan IHT dan Workshop yang dilakukan oleh Bapak Pariaman Saragih adalah lanjutan dari kegiatan IHT yang telah dilakukan oleh Komite Pembelajaran SMK Negeri 5 Sijunjung yang telah di mulai sejak tanggal 29 Agustus 2022. Komite pembelajaran yang berjumlah tujuh orang yang terdiri atas satu kepala sekolah, satu pengawas satuan pendidikan, satu orang wakil kurikulum, dua guru kejuruan, satu guru umum dan satu guru BK.
Bapak Pariaman Saragih dalam memberikan materi terkait kurikulum merdaka belajar dengan cara melakukan diskusi dengan guru guru yang ada di SMK Negeri 5 Sijunjung. Bapak Pariaman Saragih benar benar membuka cakrawala dari guru guru SMK Negeri 5 Sijunjung yang masih terikat dengan paradigma belajar yang masih memakai moto "Apapun makanannya minumannya tetap yang itu juga". Nah, saat melakukan pendampingan inilah Bapak Pariaman Saragih memberikan masukan dan motivasi kepada setiap guru di SMK Negeri 5 Sijunjung untuk berani mendobrak dan keluar dari zona nyaman dalam melakukan proses pembelajaran di kelas. Bapak Pariaman Saragih memberikan contoh contoh menjadi guru yang dikangeni oleh setiap siswa. Bapak Pariaman Saragih juga mengajarkan bagaimana cara membuat sebuah ruangan kelas menjadi mengasikkan untuk dijadikan tempat terjadinya proses pembelajaran.
Bapak Pariaman saragih dalam salah satu kesempatan mengatakan kepada seluruh guru yang ada di SMK Negeri 5 Sijunjung, selamat dari lebih kurang 14 ribu SMK di Indonesia, SMKN 5 Sijunjung dipandang layak ditetapkan sebagai salah satu Pelaksana SMK Pusat Keunggulan. Kata kata Bapak Pariaman Saragih yang masih diingat dan menjadi pembangkit semangat dari semua guru di SMKN 5 Sijunjung adalah ini bukan akhir perjalanan, tetapi sebaliknya, adalah awal perjalanan untuk mewujudkan merdeka belajar dan mengajar, demi menuntun tubuh kembangnya potensi anak -- anak kita. Menuntun mereka mewujudkan kebahagiaan mereka, saat kini, saat mereka di sini, dan saat nati, setelah mereka meninggalkan kita yang tetap di sini.
Kata kata motivasi yang diberikan oleh Bapak Pariaman Saragih membuat jiwa guru guru di SMKN 5 Sijunjung berguncang hebat, karena betapa hebatnya sebuah kurikulum diciptakan dan diperbaharui untuk para peserta didik dan guru.
Sekarang menurut Bapak Pariaman Saragih, apakah guru guru ingin memerdekakan dirinya dalam mengajar atau masih tetap akan mengungkung dirinya dalam paradigma lama. Bapak Pariaman Saragih dalam melakukan pendampikan IKM ini juga memberikan banyak contoh bagaimana sebuah merdeka belajar itu bisa diterapkan. Salah satunya dengan menampilkan gambar gambar sekolah yang lingkungannya bisa dijadikan sebagai tempat siswa belajar, sehingga siswa tidak perlu duduk di dalam ruangan delapan kali sembilan yang dibatasi oleh dinding, tetapi mereka bisa langsung belajar di alam terbuka, sebuah kebebasan yang mereka dapatkan walaupun masih diikat oleh aturan.
Bapak Pariaman Saragih juga menjelaskan kepada semua peserta IHT bagaimana cara menurunkan CP menjadi TP dan ATP. Bapak Pariaman juga mengatakan kepada guru Bahasa Indonesia untuk memakai teks yang berkaitan dengan jurusan tempat mereka mengajar atau istilahnya memakai teks yang dekat dengan lingkungan siswa atau bisa juga dengan teks yang dibuat sendiri oleh guru karena guru sendirilah yang mengetahui sampai dimana kemampuan siswanya dalam memahami sebuah teks.
Bapak Pariman juga mengatakan walaupun namanya merdeka berlajar tetapi masih tetap harus terikat dengan aturan aturan yang berlaku yang sudah tertuang dalam kurikulum. Dalam pertemuan terakhir denag guru guru SMK Negeri 5 Sijunjung, Bapak Pariaman Saragih mengatakan kalau kebahagiaan dirinya akan sempurna apabila semua guru guru di SMK Negeri 5 Sijunjung tidak lagi kembali ke zaman feodal dalam mengajar. Bapak Pariaman Saragih mengajak sekaligus menantang guru guru SMK Negeri 5 Sijunjung untuk melakukan perobahan dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Bapak Pariaman Saragih berpesan kepada semua guru SMKN 5 Sijunjung untuk membuat Sekolah, kelas, lingkungan menjadi sebuah sekolah, kelas dan lingkungan yang selalu dikangeni oleh setiap siswa saat mereka sudah tidak berada lagi di sekolah, kelas atau lingkungan itu.
Suatu pesan yang memiliki makna dalam dan membutuhkan sebuah kolaborasi yang sangat kuat dalam satuan pendidikan untuk mewujudkan semuanya itu. Salah satu untuk mewujudkan hal seperti itu adalah dengan mengadakan yang namanya "Komunitas Praktisi" di SMKN 5 Sijunjung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H