Mohon tunggu...
SUCIA RAMADHANI MASNUR
SUCIA RAMADHANI MASNUR Mohon Tunggu... Konsultan - 23107030017/Ilmu Komunikasi/UIN sunan Kalijaga Yogyakarta

Halo semuanya selamat datang dan terimakasih sudah berkunjung ke profil kami

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Malioboro: Pesta Seni dan Pundi Rupiah di Akhir Pekan

3 Juni 2024   00:02 Diperbarui: 3 Juni 2024   05:40 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malioboro, jantung kota Yogyakarta, selalu menjadi magnet bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Setiap akhir pekan, Malioboro, pusat kota Yogyakarta, berubah menjadi gemerlap dan ramai oleh kehadiran ribuan pengunjung yang berduyun-duyun. 

Suasana yang penuh semangat dan dinamis menghidupkan kawasan ini menjadi magnet bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.. Mari kita telaah apa yang membuat Malioboro begitu ramai saat akhir pekan.

Malioboro setiap akhir pekan atau setiap hari libur selalu menjadi hal menarik bagi khalayak ramai baik itu dari warga yogyakarta sendiri,bahkan dari daerah lain di indonesiapun juga aikut serta meramaikan malioboro baik itu dari sulawesi, sunda, sumatra, kalimantan karena kebanyakn juga merupakan mahasiswa rantu dari berbagai daerah di indonesia dan lainya. 

Bahkan turis turis  dari mancanegara seringkali banyak kita lihat di kawasan yogyakarta malioboro dan sekitarnya hal ini dikatrenakan yogyakarta merupakan kota istimewa.

Tidak hanya itu Keramaian ini disebabkan oleh banyaknya wisatawan lokal dan mancanegara yang datang untuk menikmati pesona Malioboro, berbelanja, menikmati kuliner khas, dan mengunjungi berbagai atraksi wisata yang tersedia di sekitar area tersebut.

dokumen pribadi
dokumen pribadi

Seperti yang terjadi pada jumat lalu yang dimana pada saat itu malioboro terlihat ramai baik itu dari pedagang pedagang yang tengah berjualan ataupun wisatawan lokal ,salah satu hal yang menarik di malioboro pada akhir pekan adalah karena para pedagang pedagang mengalami peningkatan penjualan yang signifikan. 

Barang-barang seperti batik, kerajinan tangan, dan oleh-oleh khas Yogyakarta laris manis diburu wisatawan.seperti contohnya pedagang dolanan bernama ibu warti beliau berjualan di malioboro dari hari ke hari untuk mencari nafkah bagi anak anaknya karna suami beliau yang tengah sakit  beliau  merasakan dampak karna pada hari libur jualan ibu bisa terjual dan banyak yang membeli tidak hanya anak anak bakhan turis pun ikut membeli dagangan bu warti.

Beliau sangat jujur katanya "saya selalu memberikan harga yang sama baik itu kepada turis maupun warga asli karena banyak juga pedagang di sekitar malioboro  yang memberikan harga yang berbeda kepada turis misalnya harga sate yang biasanya 15.000 jika di berikan ke pada warga lokal yogyakarta berbeda dengan turis asing yang biasanya di berikan harga yang lebih dari itu misalnya menjadi harga 20.000".

Para pedagang lain seperti oleh oleh berupa tas juga ramai terlihat di kawasan malioboro baik pada hari biasanya maupun pada hari lain  seperti wekeend.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun