Berdasarkan jurnal pertama peneliti menggunakan proyeksi AP (Anteroposterior) dengan posisi pasien erect  berdiri atau supine setengah duduk. Pada hasil citra proyeksi AP atas hasil analisis dokter spesialis radiologi terlihat bercak putih, tampak batas bawah sinus costophrenicus, terlihat batas atas apex paru, terlihat jaringan lunak, serta clavicular dan trachea. Kemudian pada proyeksi kedua yaitu proyeksi lateral terlihat bercak putih , tampak iga kanan dan kiri superposisi, terlihat paru-paru kanan dan kiri overlapping  tampak sampai sinus costopherenicus, dan batas atas apex paru. Dari kedua proyeksi tersebut proyeksi lateral sangat membantu dalam mendiagnosis kelainan dan penyakit yang diderita pasien. Berdasarkan hasil baca dokter radiologi apabila terdapat bercak putih pada paru-paru maka pasien tersebut positif terkena infeksi tuberkulosis paru.
Sedangkan pada jurnal kedua  yang ditulis oleh Juni Sinarinta dkk (2019) pemeriksaan radiografi thoraks menggunakan proyeksi PA (Postero-anterior). Pada penelitian ini terdapat pasien berusia 29 tahun mengaku bahwa tertular penyakit tuberculosis dari teman kerjanya. Saat dilakukan pemeriksaan radiografi hasil citra yang ditampilkan yaitu banyaknya bercak-bercak putih di paru-paru. Tujuan dari penggunaan proyeksi ini yaitu untuk menampilkan gambaran pada anatomi thorax dari sisi PA (Postero-anterior), dengan posisi pasien berdiri erect menghadap ke bucky stand serta dada pasien menempel pada bucky stand dengan kedua tangan memeluk bucky stand, menggunakan central ray MSP setinggi Thoracal VI dan CR tegak lurus horizontal. Pemeriksaan ini menggunakan kV : 64, mA: 180, ms : 80 untuk mendapatkan hasil yang optimal. Dari segi proteksi, Limitasi dosis harus diperhatikan guna perlindungan radiasi pada pasien dan masyarakat disekitar. Gunakan dosis sekecil mungkin agar dapat terhindar dari bahaya radiasi serta menggunakan alat ukur radiasi perorangan untuk pekerja seperti film bagde atau Termoluminence Dosimetri (TLD). Dari hasil penelitian ini didapatkan riwayat penyakit pasien bagaimana bisa tertular penyakit tuberculosis yang diderita oleh rekan kerjanya serta mendapatkan hasil citra yang jelas dalam memudahkan dokter radiografi untuk mendiagnosis penyakit yang diderita
4. KesimpulanÂ
 Teknik pemeriksaan thorax adalah pemeriksaan secara radiologi dengan menggunakan sinar-x untuk mendiagnosa adanya kelainan pada paru-paru, sebagai contohnya TB (Tuberkulosis) paru-paru adalah penyakit infeksi yang menyerang jaringan paru-paru yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Prosedur pemeriksaan thoraks yaitu dengan melakukan persiapan ruangan, alat yang diperlukan, serta persiapan pasien. Saat pemeriksaan pasien mengganti baju dengan baju pemeriksaan dan melepaskan aksesoris atau bahan logam agar tidak terjadi artefak pada hasil citra. Berdasarkan kedua jurnal pemeriksaan radiografi thorax yang paling penting digunakan untuk kasus tuberculosis paru yaitu proyeksi PA (Postero anterior), dan proyeksi lateral. Kedua proyeksi ini menunjukan hasil citra thorax keseluruhan dan memudahkan dokter radiologi dalam mendiagnosis penyakit tuberculosis paru. Pengambilan eksposi yang tepat dapat dibutuhkan untuk memperlihatkan kelainan dengan jelas. Faktor eksposi yang digunakan yaitu kV 64-65, mA 180 dan ms 80. Dalam segi proteksi radiasi kita harus memperhatikan tiga prinsip proteksi radiasi yaitu justifikasi, optimisasi, dan limitasi, Gunakan dosis sekecil mungkin pada pasien untuk meminimalisir adanya bahaya radiasi dan radiografer menggunakan apron serta alat ukur radiasi perorangan seperti film badge untuk mengetahui besar paparan radiasi yang diterima oleh pekerja medis.
ReferensiÂ
[1] Purba, J. S., & Zasneda, S. S. (2019). TEKNIK PEMERIKSAAN THORAX PROYEKSI PA (POSTERIOR-ANTERIOR) DENGAN KASUS TB (TUBERCULOSIS) MILIER DI INSTALASI RADIOLOGI RUMAH SAKIT EFARINA ETAHAM BERASTAGI. Morenal Unefa: Jurnal Radiologi, 7(1), 1-10.Â
[2] Nurmalasari, R., & Apriantoro, N. H. (2020). Pemeriksaan Radiografi Thorax Dengan Kasus Tuberkulosis Paru. Kocenin Serial Konferensi, (1), 1-3.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H