Upacara Tabuik merupakan salah satu tradisi  tahunan yang dilakukan oleh masyarakat Pariaman. Upacara Tabuik ini dilakukan untuk memperingati hari wafatnya cucu Nabi Muhammad SAW yang bernama Hussein bin Ali yang jatuh pada pada tanggal 10 Muharram.
Arti kata Tabuik sendiri menurut KBBI adalah peti yang dibuat dari anyaman bambu atau burung-burungan burak yang terbuat dari kayu yang dibawa berarak pada peringatan terbunuhnya Hasan-Husein (tanggal 10 Muharram).
Tradisi ini melibatkan banyak orang, mulai dari persiapannya, pelaksanaannya, hingga penyelesaian dari Upacara Tabuik ini.
Berikut urutan dari pelaksanaan Upacara Tabuik:
1. Mengambil tanah dilaksanakan pada tanggal 1 Muharram. Tanah yang telah diambil tersebut diletakkan didalam Peiruk dari tanah lalu dibungkus dengan kain putih. Lalu disimpan di Lalaga dan diletakkan di halaman rumah Tabuik.
2. Menebang batang pisang dilaksanakan pada tanggal 5 Muharram. Dalam penebangan batang pisang ini harus 1 kali tebasan dan dilakukan di malam hari.
3. Maarak Sorban dan Maatam dilaksanakan pada tanggal 7 dan 8 Muharram. Maarak Sorban ini adalah diaraknya sorban dari Hussein, sedangkan Maatam adalah membawa jari-jari Hussein yang ditebas oleh Raja Yazid.
4. Ritual Tabuik naik pangkek dilaksanakan pada hari puncak Upacara Tabuik yaitu tanggal 10 Muharram dan dilakukan pada pagi hari, sedangkan pada sore hari sampai maghrib, Tabuik diarak dan dihanyutkan ke laut.
Upacara Tabuik ini juga diikuti dengan berbagai kesenian salah satunya kesenian Gendang Tasa atau Gendang Tabuik.
Upacara Tabuik ini telah diresmikan menjadi bagian dari pariwisata Indonesia oleh pemerintah, dengan tujuan agar semua orang yang menyaksikan Upacara Tabuik ini bisa mempelajarinya. Bahkan Upacara Tabuik ini telah diselenggarakan sebagai ajang promosi tempat wisata Internasional, sehingga Upacara Tabuik ini selalu disaksikan puluhan ribu pengunjung yang datang untuk melihat Upacara Tabuik ini, bahkan para turis pun banyak juga yang menyaksikannya. Pada hari puncaknya, para pengunjung bisa menikmati berbagai macam kuliner khas dari Sumatera Barat yang memiliki rasa dan aroma yang khas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H