Teriknya sinar matahari yang menemani langkah ku saat pulang sekolah menuju rumah. Sesampainya aku di depan rumah, aku segera melepas sepatu dan bergas masuk rumah untuk mengganti seragam sekolah ku dengan kaus dan celana rumahan. Setelah itu, aku segera mangambil segelas air dari dalam lemari pendingin. Saat aku hendak meminum air tersebut, tiba-tiba adik laki-laki ku yang bernama Bagus datang dan mengejutkan ku dari belakang. Dengan sekejap air yang hendak ku minum tumpah membasahi baju ku. Sedang kan Bagus yang mengetahui bahwa baju ku basah karna perbuatannya pun segera berlari menjauh. Terpaksa aku kembali mengganti baju yang barusaja ku kenakan tadi.
Tidak lama kemudian ibu ku memenggil dan menyuruh ku untuk merapika baju, karna besok kita akan pergi ke rumah nenek. Aku yang mendengar cerita itu sangat senang mendengrnya. Aku pun segera merapikan baju-baju yang akan ku bawa.
Saat malam harinya, seperti biasa sebelum kami bepergian jauh, ayah ku sudah mula memeriksa dan mobil yang akan kami gunakan besok. Setelah itu, ayah pun tidur untuk menyiapkan hari esok. Aku dan kedua adik ku pun tidak sabar untuk menggu datangnya pagi.
Saat-saat yang kami tunggu pun telah tiba. Aku dan adik-adik ku segera bersiap-siap untuk pergi. Sedangkan ibu dan ayah sudah lebih dulu bangun dan siap untuk berangkat. Setelah kami semua siap, kami pun berangkat menuju rumah nenek yang rumahnya cukup jauh, hingga menempuh perjalanan selama 6 jam.
Saat kami baru saja menempuh perjalanan sekitar 3 jam, tanpa di sadari tiba-tiba kami mengalami hal ynag saat buruk. Saat mobil yang kami kendarai sedang melaju dangan kecepatan yang lumayan tinggi, tiba-tiba ban depan sebelah kiri mobil kami lepas dan menggelinding jauh. Hantamam yang lumayan keras pun kami asakan. Setelah mobil berhenti, kami sekeluarga pun bergegas untuk keluar dari mobil dan menjauh, karena takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan terjadi. Setelah beberapa lama kemudian, ternyata tidak ada hal buruk seperti yang kami bayangkan terjadi.
Akhirnya, ayah saya pun kembali membenahi dan memeriksa kembali ban mobil kami, apakah dapat di gunakan lagi atau tidak. Setelah beberapa jam kemudian, akhirnya kami pun kembali melanjutkan perjalanan dan sanpai tujuan dengan selamat. Sebenarnya, saya pun bingung dengan yang saya alami ini, karena saya merasa kalu ini adalah hal yang sangat mengerikan yang pernah saya alami bersama keluarga. Untung saja saat kejadian tersebut terjadi, tidak ada kendaraan lain selain kami. Akibat dari kejadian tersebut, ayah menjadi lebih hati-hati lagi dalam memeriksa kendaraan saat kami akan bepergian. Kejadian tersebut tidak akan pernah aku lupakan. Saat itu, aku merasakan allah masih sayang pada ku dan keluarga ku. Karna-Nya lah aku dan keluarga ku masih ada hingga sekarang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H