Belajar yang menyenangkan tentu saja akan membuat siswa tertarik dan tidak akan merasa bosan saat di kelas. Dan penting juga bagi seorang guru harus menciptakan suasana menyenangkan terlebih dahulu, sebelum kegiatan belajar dimulai.
 Karena jika guru memaksa anak anak untuk belajar dalam situasi yang menegangkan,  dapat membuat mereka tidak mau mengikuti pembelajaran di kelas karena katakutan dan tidak berani.Â
Dalam proses belajar mengajar, guru akan berhadapan dengan berbagai siswa yang memiliki jenis kecerdasan yang berbeda. Ada sebagian siswa yang cepat tangkap dalam memahami pelajaran, dan ada  juga yang lambat. Mereka membutuhkan penggambaran visual dalam belajar agar mudah memahami materi yang diajarkan oleh gurunya. Colin Rose dan Malcolm J. Nicholl membagi gaya belajar menjadi tiga, yaitu :
1.Visual
Yaitu proses pembelajaran yang mengandalkan indera penglihatan sebagai penerima informasi dan pengetahuan. Dimana seorang anak yang memiliki gaya belajar visual akan mudah menerima informasi yang dikemas dalam bentuk gambar..
2.Auditory
gaya belajar auditori adalah tipe belajar siswa yang mengedepankan indera pendengar. Gaya belajar ini dilakukan dengan mendengarkan sesuatu, bisa dengan mendengarkan audio, diskusi, dan instruksi (perintah) verbal.
3.Kinestetika.
proses pembelajaran yang mengandalkan sentuhan atau rasa untuk menerima informasi dan pengetahuan. Siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik cenderung suka melakukan, menyentuh, merasa, bergerak dan mengalami secara langsung. Contohnya seperti, lebih menyukai aktifitas fisik dan olahraga, dan suka bereksperimen.
Ketiga gaya belajar siswa di atas harus di pahami oleh guru yang ingin memperoleh pembelajaran yang efektif, agar siswa mudah menangkap pelajaran yang dsampaikan oleh guru