Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara Bahasa Arab Pada Peserta Didik Kelas XII Di SMA Plus Nashrul Haq
Oleh : Suci Safitri, S.S.Â
Â
Â
1. Pendahuluan
Â
Perkembangan dunia abad 21 yang ditandai dengan adanya pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam segala segi kehidupan, telah memberikan pengaruh pada setiap aspek kehidupan termasuk dalam proses pembelajaran (Rawung, 2021). Salah satu prinsip yang penting dalam pendidikan saat ini adalah pembelajaran tidak berpusat lagi pada guru dan guru hendaknya membuat pembelajaran yang lebih inovatif sehingga mendorong peserta didik untuk belajar lebih optimal (Syukur, 2021). Pembelajaran di kelas biasanya dilakukan lebih terpusat pada guru, peserta didik tidak mendapatkan kesempatan untuk berperan aktif dalam pembelajaran. Selain itu, peserta didik kurang tertarik dan cenderung pasif selama proses pembelajaran berlangsung sehingga peserta didik tidak mempunyai motivasi belajar. Hal ini berdampak pada hasil belajar peserta didik.
Berdasarkan hasil observasi, rendahnya kemampuan berbicara Bahasa Arab peserta didik kelas XII disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya : siswa belum hafal mufrodat, kurang aktif dalam pembelajaran, siswa jarang berpendapat dengan menggunakan Bahasa Arab ketika proses pembelajaran di kelas, dan siswa jarang berlatih berbicara Bahasa Arab dengan temannya. Faktor guru juga sangat memengaruhi keberhasilan peserta didik dalam kemampuan berbicara Bahasa Arab seperti, guru mengajar menggunakan metode konvensional, model pembelajaran guru tidak inovatif, media  ajar yang digunakan guru kurang bervariatif sehingga peserta didik merasa bosan dan tidak tertarik dalam pembelajaran.
Berdasarkan permasalahan tersebut dibutuhkan suatu model pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan kemampuan berbicara Bahasa Arab  peserta didik dan memperbaiki proses pembelajaran sehingga hasil belajar peserta didik dapat optimal. Salah satunya dengan menerapkan model Problem Based Learning (PBL) yang dipadukan dengan metode drill. Penerapan model pembelajaran PBL dapat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan peserta didik  (Yuliani, 2022). Model Problem Based Learning (PBL) merupakan model pembelajaran yang berfokus pada peserta didik. Siswa mampu melakukan eksplorasi, investigasi, dan memecahkan masalah serta mengevaluasi pada proses mengatasi masalah sehngga secara tidak langsung minat belajar akan tumbuh dengan sendirinya (Suginem, 2021). Sedangkan metode drill adalah suatu cara atau teknik mengajar dengan memberikan kegiatan latihan secara berulang-ulang agar memiliki kemampuan yang lebih tinggi (Riadi, 2022).
Tujuan yang ingin dicapai dalam praktik pembelajaran ini yaitu meningkatkan kemampuan guru dalam hal penerapan model dan metode  yang tepat dalam pembelajaran serta meningkatkan kemahiran dalam mendesain media yang inovatif dengan penggunaan teknologi. Selain itu praktik pembelajaran ini menurut saya penting untuk dibagikan karena masih banyak rekan guru yang mengalami permasalahan yang sama sehingga praktik ini diharapkan bisa memotivasi diri sendiri dan menjadi referensi atau inspirasi bagi rekan guru yang lain.
2. Pembahasan