Kandungan Ajaran Islam: Akidah, Syariah, dan Akhlak
Untuk review part 1 Â silahkan cek di postingan sebelumnya.
Selanjutnya, di buku ini Abi Quraish Shihab juga memaparkan kandungan pokok agama Islam yang terdiri dari akidah, syariah, dan akhlak.
Penjelasan akidah berkaitan dengan rukun iman. Penulis selalu mengungkapkan keterangan iman dengan perumpaan sehingga mudah dipahami. Contohnya:
Jangan juga bertanya mengapa kita tidak melihat Tuhan dengan mata kepala? Jawaban pertanyaan ini dapat temukan dalam jawaban berikut: 'Mengapa kelelawar tidak dapat melihat di siang hari? Anda tentu akan menjawab: 'Cahaya siang terlalu terang bagi matanya sehingga ia silau.'. Nah, demikian juga dengan cahaya Ilahi.
kita dituntut untuk mengimani sesuatu yang gaib padahal itu merupakan sesuatu yang sulit dijangkau oleh akal. Namun, dengan akal pula kita bisa berpikir dan mengetahui bahwa dalam kehidupan yang kita alami ini pastilah adanya keberpasanagan. Ada malam, ada siang; ada jantan, ada betina; ada proton, ada electron, dsb. Jika begitu, kalau ada alam materi yang bisa dijangkau oleh akal, maka juga ada alam non-materi yang tidak dapat dijangkau manusia.
Unsur yang kedua adalah syariah. Ini berkaitan dengan rukun Islam yang kita ketahui bersama ada lima poin: syahadat, sholat, zakat, puasa, dan haji. Ketika bersyahadat seorang muslim harus mengucapkannya dengan lisan sebagai bentuk pemberitahuan kepada orang lain bahwa dia beragama Islam. Tujuannya apa?
Yaitu agar seorang muslim mendapatkan hak-haknya sebagai muslim. Contohnya ketika ia mati, maka muslim di sekitarmya akan memandikan, mengkafani, menyalatkan, dan menguburnya. Akan berbeda jika ia hanya mengimani Allah dan Rasul-Nya di dalam hati saja tanpa diucapkan, bisa saja muslim lainnya tidak melakukan hal-hal yang disebutkan tadi. Untuk penjelasan rukun Islam yang lainnya sepertinya tidak cukup dijelaskan di sini.
Unsur yang terakhir adalah akhlak. Akhlak yang diajarkan Islam adalah bersifat asy-Syumul atau menyeluruh, dari hal-hal besar sampai hal-hal yang dianggap sepele seperti bersin. Islam mengajarkan akhlak atau sopan santun ini tidak hanya kepada sesama manusia saja, tetapi juga terhadap binatang, benda mati, lebih-lebih terhadap Allah dan Rasul-Nya.
Contoh sopan santun manusia terhadap binatang adalah ketika kita ingin menyembelihnya. Rasul berpesan pada umatnya untuk mengasah pisau sehingga tajam agar ketika binatang disembelih tidak merasakan kesakitan dalam waktu yang lama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H