Tahun 1994 dan 1995 menjadi titik penting dalam pengembangan Podes. Sebagai tanggapan terhadap Instruksi Presiden, pada periode tersebut, dilakukan pendataan yang terkait dengan program Inpres Desa Tertinggal (IDT). Hasil dari pendataan ini digunakan sebagai sumber data untuk penyusunan indeks desa tertinggal tahun 1994, yang menjadi langkah awal dalam mendukung penanggulangan kemiskinan di desa-desa tertinggal.
Pada tahun 1996, Podes kembali berperan dalam pengumpulan data untuk Sensus Ekonomi 1996 (SE96). Data yang dikumpulkan dalam konteks ini memberikan informasi yang lebih mendalam tentang aspek ekonomi masyarakat di tingkat desa dan kelurahan.
Empat tahun kemudian, pada tahun 2000, Podes menjadi landasan untuk Sensus Penduduk 2000 (SP2000), yang membantu memberikan gambaran komprehensif tentang distribusi dan karakteristik populasi di seluruh wilayah.
Tahun 2003, Podes digunakan sebagai kerangka kerja dalam Sensus Pertanian 2003 (ST2003), yang berfokus pada sektor pertanian di tingkat desa.
Namun, pada tahun 2004, terjadi peristiwa besar, yaitu Tsunami, yang mengguncang kawasan Aceh dan Nias. Akibat peristiwa ini, pendataan Podes di wilayah-wilayah tersebut harus mengadopsi pola yang berbeda untuk mendukung rekonstruksi dan pemulihan daerah yang terdampak.
Pada tahun 2005, Podes kembali menjadi kerangka kerja dalam Sensus Ekonomi 2006 (SE2006), yang terfokus pada aspek ekonomi masyarakat.
Pada tahun yang sama, yaitu 2005, pendataan Potensi Desa kembali dilakukan di Nias, memberikan gambaran yang lebih terperinci mengenai potensi dan karakteristik wilayah tersebut.
Tahun 2008 menjadi tonggak penting dalam pengembangan kegiatan Podes. Pada tahun ini, Podes digunakan sebagai kerangka kerja dalam pelaksanaan Sensus Penduduk 2010 (SP2010), menandai dimulainya pendataan Podes dua tahun sebelum pelaksanaan sensus.
Pada tahun 2011, peran Podes terus berkembang. Kali ini, Podes digunakan dalam kerangka kerja Sensus Pertanian 2013 (ST2013), memberikan informasi penting tentang sektor pertanian di tingkat desa.
Tahun 2014 membawa peran baru bagi Podes. Selain digunakan sebagai kerangka kerja dalam Sensus Penduduk 2016 (SE2016), Podes juga digunakan sebagai sumber data untuk penyusunan Indeks Kesulitan Geografis (IKG) dan Indeks Pembangunan Desa.
Pada tahun 2015, Podes semakin diperluas fungsinya. Data yang dihasilkan dari Podes mulai digunakan sebagai salah satu sumber data untuk evaluasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).