Aku Jatuh Cinta atau Hanya Kagum?

Aku mengenalnya saat aku mengikuti KKN dua bulan lalu. Sebenarnya kita satu fakultas bahkan satu prodi tapi kita beda kelas dan beda peminatan. Jadi, aku memang benar-benar mengenalnya saat kami satu kelompok KKN. Dia adalah laki-laki yang lumayan menarik perhatianku. Entahlah, apa mungkin karena kami satu prodi jadi aku merasa lebih ada ikatan dengan dia atau mungkin hanya karena parasnya hahaha. Memang tidak munafik bahwa yang pertama kali kita lihat itu fisik dulu. Tetapi setelah aku pikir-pikir dia juga tidak begitu tampan seperti oppa-oppa korea sihh wkwk (mon maap kalau terlalu memandang fisik). 

Tapi setelah 45 hari kita bersama, aku melihat sisi yang lain dari dia yang terkadang membuat ku.. kagum? Dia adalah orang yang bisa dibilang pekerja keras, punya tujuan hidup, punya planning hidup, dan bisa bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Aku selalu kagum dengan orang yang sudah mempunyai tujuan dan planning hidup, karena jujur saja di usiaku yang sudah 22 tahun ini aku belum tahu aku ingin apa dalam hidup ini dan aku belum tahu tujuan hidup ku ini. Oke balik lagi ke mas-mas tadi. Yah begitulah dia, bahkan dia sudah mempunyai usaha sendiri yang dikelolanya bersama 2 orang temannya dan sudah mempunyai beberapa cabang di kota yang bersejarah ini. 

Dari beberapa kali aku mendengarnya berbicara, aku dapat melihat bahwa ia orang yang peduli juga terhadap sekitarnya. Dia termasuk orang yang diam-diam mendengarkan orang lain dan memperhatikan sekitar dalam kecuekannya itu. 

Salah satu cerita ketika KKN yang aku sedikit terharu dengan apa yang dilakukannya adalah dia membantuku membuat artikel. Jadi, setiap KKN itu ada output yang dihasilkan berupa artikel jurnal kegiatan KKN. Dan aku sebagai sekretaris bertanggung jawab atas pembuatan artikel jurnal ini. Suatu hari aku mengeluh bahwa aku belum membuat artikel ini dan wakil sekretarisku tidak mau membantuku dalam membuat artikel ini, sedangkan aku juga mempunyai tanggungan untuk membuat proposal perencanaan dan laporan akhir KKN. Yap, aku sering mengeluhkan hal ini kepada teman-temanku dan hanya satu orang teman perempuanku yang meresponku dan bilang mau membantuku.

Nah, mas-mas tadi dia merespon dengan menjawab  "Mudah itu bikin artikel jurnalnya, tinggal bikin yang program kerja A dan buat pendahuluan isinya bla bla bla, buat isi dan penutup clear". Aku menjawab dengan nada sengak "Yaudah bikin lah, aku kan masih harus buat rencana proker dan besok harus buat laporan juga". Kemudian dia mengiyakan dan menyuruhku mengirim contoh artikelnya seperti apa.

Aku pikir itu hanya obrolan sesaat dan dia hanya menghiburku dengan berkata mau mengerjakannya. Tapi ternyata suatu hari dia tiba-tiba mengirimiku sebuah naskah yang berisi bagian abstrak dan pendahuluan artikel jurnalnya. Disni aku terharu dengan apa yang ia lakukan karena ternyata ia benar benar membantuku padahal ia juga punya kesibukan yang lumayan menyita pikiran. Katanya dia malah suka menulis kalau pikirannya sedang pusing dengan masalah bisnisnya. Sangat berbeda denganku yang malah tidak bisa melakukan apa-apa ketika sedang bingung dan pusing.

Dari situ aku mulai tertarik dengan mas-mas ini. Entahlah ketertarikan ku sudah sampai tahap jatuh cinta atau hanya kagum saja. Tapi aku selalu merasa senang, bahagia, atau senyum-senyum sendiri ketika mengingatnya atau menerima pesan darinya setelah KKN itu selesai. Yaah, begitulah kisah klise yang kualami hehe:)