Sekecil biji sawi sekalipun, jangan sekali-kali terjadi
Dan, jangan sampai terjadi pada diri ini
Manakala telah berikrar dan berjanji
Bahwa dalam situasi apapun dan bagaimanapun
Kukuhlah menggenggam asas dalam bersikap
Biarkanlah jelaga hitam menghamburkan kelam
Menari dan bernyanyi mengusik jiwa yang sedang bertaruh
Di kancah kehidupan yang sudah tak lagi ramah
Manisnya madu kepalsuan yang tersaji
Menggiurkan keinginan melahap demi kenikmatan sesaat
Membuai lelap dalam lena dan melupa diri
Haruskah diterjang tanpa kendali?
Tegar tegak berdirilah di atas kokohnya pondasi
Dan, jangan sekali-kali terbit gairah picik
Untuk mengingkari dan mencederai
Pada apa yang telah menjadi sucinya hati dalam berjanji
*****
Kota Malang, Oktober di hari ketiga puluh, Dua Ribu Dua Puluh Empat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H