Memang, bila bukan karena harta ataupun tahta
Akan selalu memancarkan cahaya kedamaian
Meski terkadang ada saja yang mengusik
Dalam bisik serba berisik hingga memantik
Porak-parik kegaduhan tiada habisnya
Begitulah!
Manakala karena ketulusan dan keihlasan
Itulah sejatinya dan yang sesungguhnya
Namun, itu tak mudah!
Sebab, kita sedang hidup di alam nyata
Bukan di ruang maya yang sangatlah  mudah
Untuk bisa berpura-pura ...
Kini penantianmu telah terbuka
Secercah cahaya sunggingan dera mulai tersibak
Tunjukkan dalam wujud nyata sebagai fakta pembuktian
Bahwa penantian panjang dalam pahit getirnya perjalanan
Adalah demi nasib berjuta-juta anak negeri yang masih tersandera
Belum merasakan makna yang sesungguhnya tentang kemerdekaan
Dan, tidaklah cukup hanya dengan apa yang telah kau nyatakan
Meski dengan suara lantang menggelegar membahanaÂ
Dalam persaksian di hadapan seluruh anak negeri
Sebab, itu baru hendak memulai, bukan sebagai bukti!
Sekali lagi, bahwa cinta takkan pernah memandang
Pada soal harta ataupun tahta
Karena cinta sejati dan sejatinya cinta
Adalah yang dilandasi oleh perjuangan dan pembebasan
Di atas amanat penderitaan rakyat yang merindukan kemerdekaannya
Buktikanlah!
*****
Kota Malang, Oktober di hari kedu puluh satu, Dua Ribu Dua Puluh Empat.
Â
  Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H