Mohon tunggu...
sucahyo adiswasono@PTS_team
sucahyo adiswasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hanya Seorang Bakul Es, Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang. Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mees Hilgers dan Eliano Reinjders, Menambah Amunisi Garuda Indonesia

2 Oktober 2024   03:32 Diperbarui: 2 Oktober 2024   04:01 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Suara.com

Tampil di pentas Piala Dunia (FIFA World Cup) merupakan impian dan harapan bagi siapapun pecinta sepak bola tanah air. Sebab, sepanjang timnas bola kita dibangun melalui federasinya (PSSI) yang bergabung dengan FIFA pada 1952, timnas Garuda Indonesia belum pernah sekalipun mencicipi atmosfer pertandingan di ajang FIFA World Cup dimaksud.

Kalaupun Indonesia dinyatakan pernah tampil di pentas FIFA World Cup pada 1938 (Prancis), itupun atas nama Hindia Belanda (Dutchs Indie), sebab pada masa itu negeri Indonesia masih di bawah naungan penjajahan Belanda. 

Keikutsertaan Indonesia (Hindia Belanda) dalam turnamen sepak bola di ajang Piala Dunia saat itu, menjadikan Indonesia sebagai  satu-satunya  timnas bola dari Asia (wakil Asia) sebelum terbentuknya AFC sebagai konfederasi sepak bola negara-negara se-Asia. Hebat, bukan?

Mungkinkah sejarah akan berulang bagi timnas Garuda Indonesia di era kali ini? Dimana timnas Garuda Indonesia tengah menjalani proses perjuangannya untuk bisa tampil di putaran final Piala Dunia 2026 yang rencananya akan digelar di Amerika bersama Panama dan Meksiko.

Untuk memenuhi ambisi tersebut, maka pelbagai cara dan upaya tengah dilakukan oleh manajemen PSSI sejak dikomandani oleh Erick Thohir yang bersinergi dengan coach Shin Tae-yong (STY). Kedua tokoh ini nampak sekali berupaya keras dan seoptimal mungkin dalam menghantarkan timnas Garuda Indonesia agar bisa tampil dan berbicara di pentas sepak bola paling begengsi sedunia. 

Maka lompatan strategi dan cara dalam menggapai impian dan harapan bagi timnas Garuda Indonesia pun dilakukan. Salah satu dari lompatan yang dimaksud adalah dengan cara menaturalisasi pemain yang beredar di Eropa, khususnya dari Belanda yang memiliki keturunan darah Indonesia.

Lompatan itu harus dilakukan demi percepatan dalam memenuhi impian dan harapan insan bola tanah air, yakni tampil di ajang FIFA World Cup 2026, dan kapan lagi bila bukan pada saat sekarang ini, manakala telah lolos di ronde 3 kualifikasi Piala Dunia 2026? 

Selagi ada kesempatan, maka sudah seharusnya didayagunakanlah kesempatan itu, karena kesempatan itu tak akan pernah datang untuk kali kedua. Begitulah filosofinya.

Alhasil, di pertandingan yang telah dijalani oleh timnas Garuda Indonesia memasuki ronde 3 kualifikasi Piala Dunia 2026, tanding away pertama menghadapi Arab Saudi sukses meraup 1 poin dengan skor 1-1 pada 5 September 2024 yang berlangsung di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah. 

Sebuah awal yang bagus dan luar biasa bagi timnas, dan boleh jadi sebagai raihan yang belum pernah dibukukan oleh timnas Garuda Indonesia di era sebelumnya. Sebab, timnas Arab Saudi menempati peringkat ke-56 ranking FIFA (Indonesia, peringkat ke-133) sekaligus sebagai timnas yang sudah 6 kali tampil di Piala Dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun