Selamat, kepada Garuda Nusantara Muda Kita yang berhasil lolos ke putaran final Piala Asia U20 China 2025!
Itulah ucapan yang patut disampaikan kepada  Indonesia U20 atas perjuangannya untuk bisa lolos di kualifikasi Piala Asia U20  2025. Meskipun harus dipaksa bermain dengan hasil akhir3 RT 1-1 oleh Yaman U20 dalam laga penentu (tanding akhir) di grup F. Dimana grup F dihuni oleh Indonesia, Maldives, Timor Leste, dan Yaman.
Lolosnya Indonesia U20 ke putaran final Piala Asia U20 yang rencananya akan digelar di China tahun depan, adalah karena selisih gol yang lebih unggul dibandingkan dengan Yaman U20 yang sama-sama meraup poin 7 dari 3 laga yang dijalani oleh kedua tim di gruf F. Indonesia U20 dengan selisih gol +6, sementara Yaman U20 selisih golnya +5 sehingga menempatkan posisinya sebagai runer up di grup F yang masih berpeluang untuk bisa lolos ke putaran final melalui jalur 5 runer up terbaik di kualifikasi Piala Asia U20 kali ini.
Bersyukurlah bagi Indonesia U20 bisa lolos dengan pencapaian ini karena "dewi fortuna" masih berpihak kepadanya, sedangkan Yaman U20 harus puas sebagai runer up walaupun dari segi permainan dan perlawanan saat menghadapi Indonesia U20 sebenarnya tak kalah juga, bahkan boleh dibilang lebih rapi dalam membangun serangan maupun dalam membangun pertahanan bila dibandingkan dengan Indonesia U20. Itulah sepak bola, dan bola benar-benar memang bundar filosofinya.
Masih banyak PR yang harus dibenahi oleh Indonesia U20 untuk bisa lebih fight di ajang Piala Asia U20 tahun depan (Februari) di China. Artinya, jangan sampai terjadi hanya bisa lolos sebagai tim peserta Piala Asia U20 setelah menjalani kualifikasi, dan berakhir hanya di fase grup, apalagi hanya sebagai juru kunci nantinya.Â
Mudah-mudahan hal itu tak terjadi sebagaimana yang pernah dialami oleh Indonesia U20 pada Piala Asia U20 edisi 2014 yang berhenti di fase grup, dan hanya sebagai juru kunci. Setidak-tidaknya, berhenti di perempat final sebagaimana pada edisi 2018, itu sudah bagus. Atau bisa mengulang sejarah dengan pencapaian sebagai juara bersama dengan Myanmar pada edisi 1961, itu akan menjadi lebih bagus lagi.
Bukan karena apa, sebab sepanjang keikutsertaan Indonesia U20 di ajang Piala Asia U20 yang kali pertama digelar pada 1960, Indonesia U20, sudah mengukir prestasi sebagai peringkat ke-4. Edisi 1962 sebagai juara ke-3, 1967 sebagai runer up, 1972 mencapai perempat final, 1976 dan 1978 sebagai runer up, dan pada 2018 mencapai perempat final. Jadi, 18 kali keikutsertaan Indonesia U20 di ajang Piala Asia U20 (1960 s.d. 2018), hasil yang pernah dicapai tidaklah jelek-jelek amat.
Oleh karenanya, akankah di Piala Asia U20 tahun depan Indonesia U20 mampu kembali mengukir sejarah dengan tinta emas sebagaimana yang pernah ditorehkan pada 1961? Tentunya, publik bola tanah air sangatlah berharap terhadap timnas U20 kita untuk bisa mengukir prestasi yang lebih baik  lagi, apalagi terhindar dari perangkap sebagai tim peserta penggembira saja di Piala Asia U20 2025 mendatang.
Yang tak mungkin terjadi bisa saja menjadi mungkin terjadi, meskipun acapkali kita menganggap sebagai sesuatu yang imposible untuk terjadi. Dan sekali lagi, bola itu bundar, benar-benar bundar di setiap permainan sepak bola. Di atas kertas, akan berbeda dengan di atas lapangan hijaunya rumput yang bergoyang ...
Garuda Nusantara Muda Kita, terbanglah setinggi mungkin untuk menunjukkan kepada dunia bahwa di kancah sepakbola, kita bisa, bisa, dan bisa!Â
Semoga!
*****
Kota Malang, September di hari ketiga puluh, Dua Ribu Dua Puluh Empat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H