Mohon tunggu...
sucahyo adiswasono@PTS_team
sucahyo adiswasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hanya Seorang Bakul Es, Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang. Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan Saat Kemarau

31 Juli 2024   22:57 Diperbarui: 31 Juli 2024   23:02 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar: pixabay.com

Guyuran hujan membasahi segenap isi bumi
Tak seperti biasanya
Deras, lebat dan hebat di penghujung kemarau
Menghapus gerah gelisah menghimpit diri
Yang seolah enggan berhenti

Mengapa tiba-tiba datang hujan sederas dan selebat ini?
Bukankah kemarau belum saatnya usai? 
Tanya seorang bocah kepada sang bapak

Entahlah, nak ...
Pantulan gerak alam semesta begitu sulit ditebak
Kemana arah dan maunya
Jawab sang bapak sekenanya

Tapi, bukankah alam semesta punya keteraturan?
Kembali sang bocah bertanya lantaran tak lega
Atas jawaban sang bapak

Ah, sudahlah ...
Terima sajalah apa adanya
Mau hujan ya sudah, tidak pun ya sudah
Hidup kita ini sudah susah, jangan menambah susah!

Sang bocah diam seketika
Enggan bertanya lagi kepada sang bapak
Karena tak ingin kian menambah beban susah
Bagi sang bapak yang merasakan hidup serba susah ....

*****
Kota Malang, Juli di hari ketiga puluh satu, Dua Ribu Dua Puluh Empat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun