Untuk apa menyuarakan cita-cita dan gagasan
Beretorika setinggi gunung seluas samudra
Bila hanya deretan kata-kata tanpa makna
Mengambang sawang menyundul langit?
Sekali lagi, aku bertanya, untuk apa?
Sehebat apapun wawasan yang dilontarkan dan ditawarkan
Bila hanya berputar-putar, meliuk-liuk laksana lingkaran setan
Dalam lisan ataupun tulisan tak berujung tak berpangkal
Apakah tak ubahnya bagai tong kosong nyaring bunyinya?
Keadilan, kemakmuran dalam keseimbangan yang sempurna
Butuh bukti nyata, bukan kata-kata belaka
Meski merdu mendayu menusuk jantung kalbu
Namun bila tak mewujud pada fakta realita
Apakah bukan hanya isapan jempol bertabur pepesan kosong?
Pandai dan pintar ituÂ
Tak diukur hanya dari seberapa luas pengetahuan dan wawasan
Namun, yang terpenting adalah bagaimana membumikannya
Dan, mewujud dalam tindak nyata ....
*****
Kota Malang, Juli di hari ketiga puluh satu, Dua Ribu Dua Puluh Empat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H