Mohon tunggu...
sucahyo adiswasono@PTS_team
sucahyo adiswasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hanya Seorang Bakul Es, Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang. Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Merah Putih yang Terkoyak

26 Juli 2024   13:48 Diperbarui: 26 Juli 2024   13:49 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar: pixabay.com

Pekik kata merdeka bergema
Di setiap pidato dan upacara

Bendera pun dikibarkan
Di sepanjang hari
Bahkan sebulan penuh

Di kala perayaan
Yang jelangnya dipersiapkan
Megah tak bertuah

Tahun demi tahun
Pada kalender yang menunjukkan
Agustus di hari ketujuh belas
Gegap gempitalah seantero negeri
Berhiaskan ornamen fenomenal
Beratributkan ungkapan dirgahayu

Cukupkah dengan cara itu
Memaknai kata merdeka dalam perwujudannya?

Sementara, lihatlah di sudut sana!
Jerit kemiskinan, ketidakadilan dan perselingkuhan
Masih melanda dan kian menganga
Di negeri tanah tumpah darah
Yang katanya merdeka ...

*****

Kota Malang, Juli di hari kedua puluh enam, Dua Ribu Dua Puluh Empat. 
  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun